Part 21 - Kakak

167 6 0
                                    

Didalam sebuah ruangan yang tidak pernah didatangi oleh seseorang, kini menjadi tempat untuk seorang gadis tinggal.

Ruangan yang sering dianggap angker dan menyeramkan oleh siswa-siswi lain, sekarang ia jadikan tempat indah dan nyaman untuknya.

Ruangan itu ia ubah seperti rumahnya sendiri, didalamnya terdapat sofa, lemari, kasur, televisi, kulkas, dan lain lainnya. Semuanya sudah tersedia di ruangan itu.

"Tempat bolos yang paling nyaman." Ucapnya sambil membenarkan dirinya di sofa.

Ia menyalakan televisi untuk menonton siaran favoritnya, yaitu drama korea. Ia juga memilih beberapa cemilan lalu ia taruh diatas meja.

Matanya kini perlahan tertutup, membiarkan televisi yang terus menyala.

Pemanas ruangan yang membuatnya sedikit kepanasan, perlahan ia membuka matanya.

Saat matanya terbuka ia dibuat mematung dengan keberadaan seorang pria yang kini sedang menatapnya juga.

Pria itu sangat dekat dengannya, membuat dadanya berdetak dengan sangat cepat.

Napasnya sedikit sesak, karena ia harus menahan panas dari pemanas ruangan itu.

"Anta gue sesak." Ucap Xalva yang membangunkan Anta dari tatapan nya yang mendalam itu.

"Kenapa lo ga nyalain AC, malah nyalain pemanas?" Tanya Anta sambil menyalakan AC.

"Gue salah nyalain." Jawabnya sambil beranjak duduk.

"Lama banget sih lo, lo tau ga? Gue udah nunggu sampe ketiduran." Ucapnya sambil membuka beberapa cemilan.

Xalva memberikan cemilan itu kepada Anta, dengan tatapan yang sangat fokus pada televisi.

"Bukain." Ucap Xalva.

"Tatapan kemana, minta tolong kemana." Ucap Anta dengan nada suaranya yang sedikit pelan.

"Maksud lo apa?!" Tanya Xalva yang kini sedikit menatap tajam Anta.

Anta menelan ludahnya, lalu memberikan cemilan yang sudah dibuka bungkusnya olehnya.

"Wah, drakor." Ucap Anta mengalihkan perhatian Xalva.

"Tch, dasar cowok ga jelas." Umpat Xalva sambil kembali fokus menonton dramanya.

Anta beberapa kali menatap Xalva, ia ingin menjelaskan tentang perasaannya kepada gadis itu.

Namun, ia tidak tahu harus menjelaskannya dengan cara seperti apa.

"Xal, gue mau ngomong sama lo." Ucap Anta yang mulai berbicara.

"Ngomong aja gue denger." Jawab Xalva dengan tatapan yang masih fokus pada dramanya.

"Gue suka sama lo." Ucap Anta dengan ucapannya yang sedikit cepat.

Mendengar itu membuat Xalva terdiam sejenak, lalu ia menatap Anta yang kini sedang menatapnya juga.

"Gue suka sama lo Xal." Ucap Anta lagi yang membuat Xalva menutup matanya sekejap.

"Lo suka sama gue?" Tanyanya sambil membuka matanya.

"Gue sangat suka sama lo, gue cinta sama lo Xal." Ucap Anta sambil meraih tangan Xalva untuk digenggamnya.

Xalva dengan cepat melepaskan tangannya dari genggaman pria itu, ia sedikit menjauh dari Anta.

"Lo punya hati ga sih?" Tanya Xalva sambil menatap Anta.

"Maksud lo?"

"ANTA LO PUNYA PACAR DAN SEKARANG LO UNGKAPIN PERASAAN LO KE CEWEK LAIN. ANTA LO PUNYA HATI GA SIH? LO GA MIKIRIN PERASAAN CEWEK LO GIMANA? LO GA MIKIRIN JADI RAYA GIMANA? KALAU TAU COWOKNYA SUKA SAMA CEWEK LAIN!" Ucap Xalva, sambil beranjak berdiri.

DANGERWhere stories live. Discover now