SI PEMUAS SEKAMPUNG (2)

2.7K 18 0
                                    

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 

Keesokan harinya, seperti biasa aku menunggu Mbak Inul pulang sekolah di lapangan futsal di dekat sekolah. Seperti biasa, aku memandangi pria-pria muda yang bermain futsal dan sebagian besar dari mereka bertelanjang dada. Rasa penasaranku terhadap tubuh pria semakin menjadi-jadi akibat pembicaraan dengan Mbak Inul kemarin.

Setelah dijemput di lapangan, aku berjalan bersama Mbak Inul bersiap-siap pulang ke rumah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, tiba-tiba Pak Bagoes yang kelihatan kerepotan membawa berkas dari mobil dinas sekolah mendekati kami. Sepertinya, berkas-berkas itu adalah soal-soal ujian semester yamg akan dilaksanakan minggu depan dan perlu disimpan di rumah Pak Bagoes sementara untuk keamanan. Rumah dinas Pak Bagoes sebagai satpam memang terletak di belakang sekolah. 

“Eh, kebetulan ada Inul dan Tia!” ucap Pak Bagoes senang menemui kami. “Tolong bantuin Bapak bawain ini ke rumah belakang, ya…”

Pak Bagoes adalah seorang pria usia awal 30 tahunan yang berkulit putih untuk ukuran pria. Badannya atletis dan berotot, serta wajahnya yang brewok klimis nan macho. Senyumnya juga manis karena dia memiliki lesung pipi. Aku tahu dia digandrungi banyak siswi SMP dan SMA di sekolah karena dia tidak hanya tampan, tapi juga pandai kebapakan. Gara-gara cerita Mbak Inul soal skandal Pak Bagoes dan Mbak Ratih kemarin, aku jadi deg-degan melihat Pak Bagoes saat ini.



 Gara-gara cerita Mbak Inul soal skandal Pak Bagoes dan Mbak Ratih kemarin, aku jadi deg-degan melihat Pak Bagoes saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi: Pak Bagoes


 

Sesampai di rumah Pak Bagoes, aku dan Mbak Inul menaruh berkas ujian di ruang tamu mungil itu. Pak Bagoes menyuruh kami menunggu sebentar dan menjaga keamanan soal-soal ujian itu karena Pak Bagoes mau mandi dulu. Tidak lama kemudian, Pak Bagoes keluar dengan memakai singlet ketat yang menonjolkan otot dadanya yang sepertinya hasil ditempa latihan keras di gym. Terlihat dadanya sangat berotot yang membuat dia macho sekali.

Mbak Inul berbisik cukup keras di telingaku, “Dada Pak Bagoes gede banget, ya…”

“Eh, bisik-bisik apa kalian?” tanya Pak Bagoes sambil tersenyum senang dirinya dipuji.

Kukatakan bahwa Mbak Inul berkata dada Pak Bagoes besar sekali. 

Pak Bagoes mendekati kami, lalu mengatakan, “Kalian mau pegang otot-otot Bapak?”

Terbius Ketampanan Abang IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang