15 - Bercinta di Rumah Sakit yang Ramai

11.2K 31 0
                                    

Namun, sesuatu kembali terjadi padaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun, sesuatu kembali terjadi padaku. Saat melewati jalanan yang sepi, tiba-tiba saja ojek yang aku tumpangi oleng.

Yang kuingat setelahnya hanyalah kegelapan...
Apa yang sebenarnya terjadi?

[ ... ]

Saat bangun, yang aku sadari bahwa aku sudah ada di sebuah ruangan serba putih dan berbau obat-obatan. Aku segera duduk di tempat tidur dan memeriksa tubuhku. Aku sih tidak apa-apa kerena ojek yang aku naiki jalannya cukup pelan. Kuamati tubuhku tidak memiliki luka yang berarti. Hanya tangan dan kakiku lecet sedikit. Namun, perutku sakit sekali. Buat bernafas pun, dadaku sesak.

Setelah itu, masuklah seorang suster yang menjelaskan itu semua padaku.

"Sus, saya kenapa, Sus?" tanyaku panik dan memegangi perutku.

"Mbak tadi kecelakaan lalu lintas."

Rupa-rupanya, saat menghindari menabrak anak kecil yang sedang bermain di tengah jalan, motor yang kami tumpangi menabrak pohon hingga aku jatuh terpental. Yang terjadi setelahnya adalah aku pingsan. Untungnya, ada seorang ibu-ibu yang sedang berjalan kaki di sekitar sana dan melihat perutku pendarah. Aku pun diteleponkan Ambulance dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Setelah itu, aku tidak tahu lagi apa yang terjadi.

Tidak lama kemudian, masuklah seorang bapak-bapak yang rupanya merupakan driver ojek yang aku naikin tadi bersama seorang ibu-ibu setengah baya baik yang menolongku tadi. Mereka tampak sama-sama khawatir...

"Sus, bagaimana keadaan Adik ini, Sus?" tanya Ibu itu khawatir.

"Mbaknya baik-baik saja... Tetapi, mohon maaf sekali, anak dalam rahimnya tidak bisa diselamatkan karena pendarahannya terlalu banyak... Untung kami ada stock darah yang sama dengan darah Mbak-nya..."

"Apa, Sus?" tanyaku dengan hati hancur. "Saya keguguran?"

Air mataku langsung turun deras membanjiri kedua kelopak mataku.

"Iya, Mbak... Mbak mengalami keguguran..." jawab Suster itu dengan nada sedih. "Kami sudah berusaha sebaik mungkin... Tetapi, kondisinya tidak memungkinkan... Oh ya, Mbak... Di saat seperti ini, sebaiknya hubungi suami Mbak... Ada beberapa hal yang harus dokter jelaskan mengenai prosedur kuret yang terpaksa kami lakukan saat Mbak tidak sadarkan diri..."

Aku pun cuma terdiam dan terus menangis. Hatiku hancur setelah aku dua kali keguguran dan gagal menjadi seorang ibu bagi anak Bang Abimanyu.

"Maaf sebelumnya, Mbak..." Driver Gojek itu berbisik padaku penuh penyesalan. "Tadi saya harus menghindari anak Ibu ini yang tiba-tiba berlari di depan kita, Mbak... Jadinya, motor saya oleh dan kita berdua jatuh..."

"Maafkan Ibu ya, Dik... Ibu tidak pernah berpikiran kenakalan anak Ibu akan membuat keadaannya jadi begini..." Ibu itu ikutan menangis dan membungkuk di depanku, meminta maafku dengan tulus. "Maafkan Ibu dan anak Ibu ya, Nak... Karena kelakuan anak Ibu yang semborno, kamu jadi kehilangan bayi dalam kandungan kamu... Ibu bersumpah Ibu akan bertanggung jawab semuanya, Nak..."

Terbius Ketampanan Abang IparWhere stories live. Discover now