1 - Ketampanan Bang Abi

105K 170 12
                                    

Ilustrasi: Bang Abi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Bang Abi


Ada sebuah kisah yang sangat kesesali tetapi juga sangat kunikmati. Bila harus jujur, aku pun ragu ingin menghindari hal ini terjadi misalkan aku diberi kesempatan untuk mengulang segalanya... Aku terlalu mencintai dia... Aku juga terlalu menikmati apa yang dia lakukan tubuhku...

Ini adalah kisah pertama kalinya aku mengenal kenikmatan duniawi dari Mas Abimanyu, calon kakak iparku saat itu...

***

Namaku Isabella. Tinggiku sekitar 165 cm dengan buah dada ukuran 34, kulit kuning langsat, dengan rambut lurus panjang indah sampai ke pinggang. Umurku baru 19 tahun saat itu, usia di mana seorang wanita tumbuh menjadi gadis muda dengan tubuh yang matang dan menggoda bagi pria secara seksual. Memang kata orang wajahku manis dan badanku seksi. Dengan payudara yang besar, pinggang kecil, dan pantat semok, aku sudah terbiasa menerima pandangan menelanjangi dari pria-pria di sekitarku sejak aku masa puber.

Aku seorang perantauan dari Jawa Barat yang bekerja di sebuah pabrik konveksi di Jakarta. Di sini, aku punya seorang kekasih bernama Andi. Andi pria yang tampan, dengan badan tinggi dan berotot. Selain bekerja sebagai seorang montir di sebuah bengkel, Andi juga seorang model lepas di acara-acara fashion show di mall-mall. Meski orang sering berpikiran pekerjaan model itu sarat dengan pergaulan bebas, Andi pria yang berbeda.Selama ini kami pacaran, kami tidak pernah melakukan hal-hal yang berbau seksual. Paling-paling kami hanya berpegangan tangan saat jalan-jalan di mall. Tidak lebih dari itu.

Andi tinggal di Jakarta bersama abangnya yang bernama Abimanyu. Aku pun dekat dengan Bang Abi ---begitu kami biasa memanggilnya--- karena aku sering main ke rumah mereka. Dikarenakan musim pandemi Corona, perusahaanku merumahkan 75% karyawannya. Aku salah satu dari mereka. Selama berbulan-bulan, aku berusaha mencari kerja di Jakarta berbekal tabunganku selama ini. Aku tidak mau pulang kampung karena aku sudah terlanjur nyaman dengan kehidupan ibukota. Selain itu, aku juga tidak ingin berpisah dengan pacarku yang tampan dan baik hati itu. Namun, setelah berusaha mencari kerja sana sini dan tidak membuahkan hasil, tabungan yang aku miliki makin menipis. Akhirnya, aku minta bantuan Andi untuk mencarikan aku kerja. Sayangnya, karena memang keadaannya sedang pandemi Corona, rupanya hasilnya pun sia-sia.

Pada suatu malam, Andi pergi ke kos-kosanku karena dia ingin memberitahu bahwa dia berencana bekerja sama dengan temannya di Bandung. Aku pun disuruh tinggal sementara bersama Bang Abi daripada di Jakarta aku makin banyak pengeluaran untuk membayar sewa kos. Seperti yang kuceritakan tadi, Andi adalah pria baik-baik dan cenderung polos. Dia sama sekali tidak ada pikiran buruk bila kekasihnya tinggal berdua bersama kakaknya bagaikan pasangan suami-istri. Toh, selama ini aku dan Bang Abi memang sudah dekat layaknya kakak-adik. Akhirnya, aku pun menyetujui permintaan Andi agar aku tinggal di apartemen Bang Abi di Jakarta Timur. Andi pun berangkat ke Bandung. Rencananya, aku sendiri tinggal di rumah Bang Abim sampai aku bisa mendapatkan pekerjaan yang baru.

Terbius Ketampanan Abang IparWhere stories live. Discover now