6 - Keintiman Kami Tidak Bisa Lebih Dari Ini

22.7K 55 0
                                    

Jujur, rasanya vaginaku sesak seperti mau robek. Tetapi, jujur rasanya lega sekali dikontolin batang sebesar punya Bang Abi. Terasa sangat memuaskan.

"Jangan digoyang dulu ya, Bang... Aaaaahhhhhhhhh..."


Bang Abi tiba-tiba memelukku erat sambil kemaluannya menancap makin dalam di vaginaku

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Bang Abi tiba-tiba memelukku erat sambil kemaluannya menancap makin dalam di vaginaku. Setelah penisnya makin melesat ke dalam vaginaku, sengaja aku lebarkan paha ku supaya penis besar itu bebas masuk-keluar serta menusuk seisi vaginaku. Bang Abi pun sadar dan mulai memaju-mundurkan penisnya di vaginaku dengan santai sambil terus memangku tubuhku di sofa itu. Lama kelamaan, mulut Bang Abi mengerang-erang makin keras dan tangannya makin kuat mencengkeram pantatku sambil mengaduk-aduk isi memekku.

"Arghhhh... Bangggg... Lebih keras ya, Bang..."

Bang Abi pun berubah menjadi beringas... Dia segera memaju-mundurkan selangkangannya untuk menusuk kemaluanku makin dalam. Aku pun semakin merasakan kenikmatan yang tak tergambarkan rasanya.

"Banggg... Sodok makin keras, Bang..."

Sekarang, kami sudah dilanda nafsu besar yang tak tertahankan. Kami kembali menjadi mesin seks yang tujuannya hanya mendapatkan kenikmatan dari alat intim kami masing-masing. Dalam posisi yang kurang mengenakkan di kasur seperti ini, Bang Abi dan diriku tidak segan-segan untuk saling memacu tubuh masing-masing agar dinding memekku terus bergesek-gesekkan dengan batang kontol keras miliknya. Sambil saling bersenggama dalam posisi duduk dan berhadapan, tak henti-hentinya mulut kami berpagutan seperti saling bercumbu adalah cara kami bernafas. Bang Abi semakin terbakar nafsu dan terus meremasi buah dadaku yang kenyal dan putih itu dengan lembut. Mulutnya terus mengerang-erang sambil terus menggerang-gerakkan tubuhku agar kontolnya bisa makin intens keluar masuk dari memekku. Bau napasnya yang jantan saat mendesah makin membuat aku bernafsu. Saking gemasnya terus kucumbui bibir seksi Bang Abi sambil sesekali meludahi mulutnya agar ludah kami menyatu. Bang Abi juga tampaknya semakin bernafsu saat aku meludahi mulutnya. Buktinya, kurasakan kemaluannya semakin meradang dan membesar seperti mau meletus saat liurku masuk ke dalam mulutnya.


 Buktinya, kurasakan kemaluannya semakin meradang dan membesar seperti mau meletus saat liurku masuk ke dalam mulutnya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Kamu enak banget, Bel..." ucap Bang Abi di sela-sela ciumannya. "Mulutmu rasanya enak... Badanmu sintal banget... Enak dipegang dan dicumbui... Pokoknya, tubuh kamu bikin Abang candu, sayang..."

Terbius Ketampanan Abang IparOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz