4 - Melayani Serangan Fajar

38.5K 58 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam itu adalah salah satu malam terpanjang di hidupku. Bukan hanya malam ternikmat karena seorang pria yang tampan, seksi, baik hati, dan mapan seperti Bang Abi berhasil membuat orgasme diriku berkali-kali, tetapi rasa capek yang melanda tubuh kami berdua membuat kami berdua tidur seperti kerbau sampai keesokan harinya. Aku pun sempat hilang kesadaran tentang apa yang baru kulakukan. Akhirnya, kami berdua tertidur sampai siang menjelang.

Siangnya, aku terbangun dan baru bisa menyadari apa yang telah kami lakukan semalam. Aku sedih bukan main. Meskipun tampak seperti aku mengingini ini semua terjadi, aku sebenarnya adalah seorang gadis baik-baik dari kampung dan berasal dari keluarga yang baik-baik juga. Aku datang ke Jakarta untuk mencari nafkah dan mengirim uang ke kampung. Orang tuaku selalu memberi pesan agar aku menjaga pergaulan dan martabatku sebagai seorang perempuan. Namun, apa boleh buat? Nasi telah menjadi bubur. Tidak mungkin bisa menjadi nasi lagi. Tadi malam, aku terlalu terbawa perasaan. Pesona dan kebaikan Bang Abimanyu telah mengubah diriku. Dia seakan-akan menghipnotis diriku. Akhirnya, aku hanya bisa berpasrah hanyut dalam gelombang berahi. Aku terhanyut dalam cumbuan dan sentuhan Bang Abi hingga kuberikan apa yang paling berharga bagi seorang wanita padanya.

Aku duduk termenung di pojok tempat tidur sambil menangis. Aku masih telanjang bulat dan tubuhku penuh dengan peluh dan pejuh Bang Abi yang telah mengering. Di sebalahku, Bang Abi juga masih telanjang tanpa sehelai benang pun, memamerkan tubuhnya yang tinggi tegap bak seorang tentara dan dadanya yang montok berotot serta perutnya yang rata dan six pack. Begitu sempurnanya Bang Abi ini... Namun, aku tetap saja menyesal... Mendengar aku menangis, Bang Abi terbangun dari tidurnya dan menenangkan aku. Dia membisikkan kata-kata untuk membuatku tenang, berusaha meyakinkan aku sehingga aku yakin dengan dia. Bang Abi lalu memeluk tubuhku dan kembali membaringkan tubuhku di atas kasur. Masih sama-sama telanjang, dia segera melumat bibir ku.

"Aaaaaaaahhhhhhhh... Bang..." kataku sambil memberontakkan mulutku dari cumbuannya. "Jangan, Baaangggg...."

Bibir kenyal Bang Abi mulai mencumbui bibirku penuh nafsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibir kenyal Bang Abi mulai mencumbui bibirku penuh nafsu. Rasanya nikmat sekali dicium oleh pria tampan dan seksi seperti Bang Abi di pagi hari begini. Meskipun belum gosok gigi, mulut Bang Abi tetap segar. Aku merakan perlahan-lahan penisnya mencari jalan masuknya ke dalam vaginaku lagi. Kali ini penisnya memasuki vaginaku lebih muda dari kemarin, mengingat aku sudah tidak perawan lagi. Tadi malam, vaginaku sudah dipakai Bang Abi berkali-kali untuk kenikmatan batang kejantanannya.

Terbius Ketampanan Abang IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang