31. Mode Julit

7.4K 632 40
                                    

Sumpeh yaa ngeri banget kalian pada ngamuk sama emak nya si Lele😭🙏

Kali ini mama Marinka gak muncul dulu guys sekarang full Baby Lele😘

.........

Zephyr memutuskan untuk memisah kendaraan mereka.

Pemuda itu memaksa agar Tio satu mobil dengan Ron yang memang mengikuti dengan mobil lain.

Anak itu terlihat begitu kesal karena baru sampai gerbang mansion namun dirinya sudah dipaksa pindah ke mobil lain.

Namun anak itu juga tak berani membantah jadi dia dengan hati tak ikhlas pindah ke mobil Ron.

"Ahh lega sekali hati Lele," gumam Lele dengan senyum yang dikembangkan.

Zephyr tersenyum melihat respon adiknya. Ia pun mengelus kepala sang adik. "Abang dengar adek berantem sama si Teratai putih itu ya?"

Leon menatap Zephyr bingung. "Hah telatai putih apa abang Ipil?"

Zephyr tak terbiasa mendengar panggilan itu, rasanya harga dirinya langsung jatuh, namun demi sang adik dirinya tak akan protes.

"Maksud abang, anak yang tadi." Enggan sekali Zephyr menyebut nama Tio.

Si kecil dengan mata yang selalu terlihat memancarkan sinar itu mengangguk seolah paham. "Ohh dia, iya Lele belantem sama dia, soalnya dia ingin melebut mama dan papa Lele."

Suasana mendadak mellow, bocah itu mendadak sedih mengingat kejadian pagi tadi.

Cengkraman tangan pada setir mobil mengetat. Zephyr hanya diam, ia bingung merespon bagaimana karena ia tak terbiasa menenangkan seorang anak kecil. Walaupun kini Leon sama sekali tak mengeluarkan air mata berharga nya.

"Lele malah, jadi kalena sangat kesal Lele menghajal Tio, t-tapi mama tidak suka, Lele sedih abang." Awalnya Leon berusaha menahan agar air matanya tak jatuh, namun akhirnya air mata itu tetap terjatuh tanpa bisa dicegah. Kejadian itu terlalu mengguncang hati anak kecil itu.

Leon pun tak ada mendengar kata apa pun dari bilah bibir sang mama. Padahal kemarin masih baik-baik saja namun semuanya tiba-tiba berubah dengan sangat cepat.

"Tidak perlu bersedih, adik abang akan bahagia sebentar lagi." Hanya itu kalimat yang mampu Zephyr ucapkan. Zephyr tak pernah membual, apa yang ia katakan pasti akan menjadi nyata bagai mana pun caranya.

Bocah kecil itu mengusap air matanya yang meleleh, Leon sangat paham jika ucapan sang abang hanya kalimat untuk menenangkan dirinya. Jadi, demi menghargai itu ia pun mengembangkan senyumnya seolah anak yang sebelumnya bersedih menjadi seorang anak ceria.

"Telima kasih abang."

Zephyr tertegun, melihat senyuman sang adik yang begitu tulus. Ia pun membalas senyuman itu dengan senyuman tulus yang hampir tak pernah ia tunjukkan pada siapa pun.

Perjalanan mereka kali ini berjalan lancar tanpa adanya hambatan berarti.

Leon pun bersemangat karena akan bertemu dengan teman-teman abangnya, karena terakhir kali mereka bertemu dirinya malah pingsan.

Ron dan Tio pun sampai juga menyusul di belakang.

Tio turun dari mobil dengan keadaan cemberut maksimal.

"Bibil nya jangan monyong pwis, kamu itu jelek kalau mukanya begitu jadi tambah sangat jelek wlee." Ujaran pedas itu berasal dari bocah 6 tahun digendongan seorang pemuda jangkung.

Leon sangat puas mengatai Tio yang kini tak memiliki backingan.

Tio menatap tajam pada pelaku yang mengatainya.

Baby Lele (On Going)Where stories live. Discover now