24. Temu Kangen

8.8K 764 51
                                    

"Lele kemana aja? Rasya kangen tauu huwee," ujar sahabat paling setia Leon yang tak lain adalah Rasya.

Leon pun tak kalah terharu nya ketika dapat kembali bertemu dengan sahabat tercintanya. "Hikss maapin Lele, Lele juga syangat lindu dengan Lasya huwaa."

Si tersangka yang membawa Rasya ke Mansion itu pun menggaruk kepala bingung. Simba datang paling belakang karena menjemput adiknya dahulu, namun ia dikejutkan dengan sang adik yang tiba-tiba berlari menghampiri adik sepupu dari bosnya.

Dua bocah itu benar-benar melepas rindu, bakan Alvert dan Zephyr langsung berlari ke arah sumber suara tangisan. Mereka panik ketika tiba-tiba mendengar suara tangisan yang begitu menggelar memenuhi mansion.

Bahkan Marinka yang sedang menyiapkan makan siang anaknya dikejutkan sehingga ia segera berlari dengan masih menggunakan apron.

"Ada apa?" tanya Marinka dengan wajah paniknya.

"Maaf bibi si Rasya sudah buat keributan hehe," jawab Simba canggung karena teman-temannya hanya terdiam tak menjawab.

Rasya menatap sinis abangnya. Dia melepaskan pelukannya dengan sang sahabat kemudian berjalan kembali ke arah abangnya itu.

"Aww bocah kampret," jerit Simba ketika kakinya yang hanya terbalut sandal jepit diinjak kaki gempal adiknya yang mengenakan sepatu.

"Abang ini tidak liat apa Rasya sedang melepas rindu huhh. Lagian bukan Rasya doang yang nangis, tuh Lele juga nangis," sungut Rasya tak terima disebut pembuat keributan.

Leon pun merengut ketika juga ikut disalahkan. "Ishh tapi kan Lasya nangisnya lebih kelas," bantah Leon dengan mata menghunus pada sahabatnya.

"Lele kok jadi nyalahin Rasya," balas Rasya tak mau kalah.

"Rasya juga nyalahin Lele!" balas Leon tak terima, bibirnya sudah mempout kesal karena itu.

"Gelut dahh gelutt, lu jagoin siapa pet? Gue sih adek nya si bos," kata Simba semakin memanaskan suasana, bahkan di antara dua bocah itu seperti ada cahaya petir yang keluar dari mata mereka.

"Gue sih si Rasya, liat noh badannya yang gempal pasti menang sekali serang," jawab Alvert yang terpancing kebungulan Simba.

Zephyr menatap tajam kedua sahabat kurang akhlaknya itu.

Marinka tertawa melihat keributan kecil dihadapannya. "Sudah-sudah kenapa jadi saling nyalahin ayo minta maafan," ujar Marinka dan ucapannya itu hanya terbawa angin karena dua bocah itu masih terlihat dengan tatapan saling bermusuhan.

Marinka pun berkacak pinggang. Merasa begitu gemas dengan kedua sahabat yang katanya sedang melepas rindu. "Ehhmm katanya kangen kok malah berantem?" ujar Marinka lagi.

Ucapan itu seakan menyadarkan dua bocah yang seakan siap bertarung itu.

"Ehh iya juga, Lele liat Rasya bawa film seru buat kita tonton bareng." Mood dua anak itu berubah seketika ketika Rasya memamerkan sebuah kaset.

Leon terlihat antusias karena hobby mereka memang sama yaitu nonton bersama jika ada kesempatan. "Film apa Lasya?" tanya Lele dengan mata berbinar senang.

"Film Frozen, ayo kita nonton." Ajak Rasya dengan begitu semangat.

"Plozen? Woww ayo-ayoo," jawab Lele sambil jingkrak-jingkrak. "Mama... Mama Lele mau nonton baleng Lasya boleh?" Izin Leon sambil menggoyang kan tangan Marinka.

Marinka tersenyum gemas. "Tentu saja sayang, ajak Rasya nya ke home teather yaa. Abang temenin adeknya bisa?"

Zephyr mengangguk setuju untuk permintaan Marinka. "Baik Bibi," jawab Zephyr lugas, karena memang tujuannya kesini untuk bermain dengan adiknya.

Baby Lele (On Going)Where stories live. Discover now