29. Kau tau?

5.5K 527 11
                                    

Ada yang gak suka cerita ini sampe ngasih hate comment🐣

It's oke sih, ku anggap cerita ini berhasil karena membuat emosi pembaca terombang-ambing🤣

Happy reading
.......

"Bos entar bawa adek lu ya, gue kangen dah lama gak dibawa kesini juga," ujar Diki salah satu anggota yang pernah dibilang mirip monyet tetangga sama Leon.

"Lo gak takut dibilang mirip monyet lagi dik Haha," timpa Simba berniat menistakan teman satu geng nya itu.

Diki menatap sinis pada Simba. "Kalau lo lupa, lo juga dibilang monyet ama baby gue! Ck," balas Diki sambil menendang teman seperjuangan nya itu.

"Heh kalian berdua itu sama-sama monyet jadi diem!" Timpal Alvert pedas membuat Ciki dan Ciko itu terdiam.

Mereka kini memang sedang berkumpul, guna membahas sebuah masalah yang lumayan merepotkan.

Geng mereka yang bernama Diamond of Virtue yang berarti berlian kebajikan, geng mereka memang dibentuk bukan untuk menjadi sampah masyarakat namun sebaliknya.

Geng ini memang sengaja dibentuk oleh Zephyr atas perintah ayah nya, untuk memperlihatkan sisi terang dari keluarga Gualtieri.

Namun kini geng ini mulai terlibat isu yang tak mengenakan, dan lumayan merusak pamor yang anggota mereka susah payah membangunnya.

Ada yang memakai nama geng mereka untuk terlibat dalam tawuran, balapan liar, pemalakan dan kejelekan lainnya.

Dan Zephyr bersama para anggotanya sedang mencoba mengusut masalah ini.

"Baiklah aku akan membawanya kemari, selepas ia pulang sekolah," jawab Zephyr setelah menghela nafas.

Salah satu anggota Zephyr mendekat padanya. "Bos bawa Tio juga ya, gue dah kangen berat sama tuh anak." Jika kalian menebak itu adalah Dio maka tebakan kalian benar.

Zephyr menatap salah satu anggotanya yang pernah menatap adik nya tak suka. Ingin sekali Zephyr menendang manusia ini dari geng nya, karena sosok Dio ini sangat tak berguna dan lebih parahnya Dio itu tukang biang onar di kelompok yang susah payah ia bangun.

Zephyr hanya mengangguk kecil mengiyakan permintaan anggotanya itu dan terlihat senyum langsung mengembang diwajah Dio karena permintaannya akan segera terpenuhi.

.........

"Lele hihi akhirnya kamu sekolah lagi!" Seru Rasya ketika melihat sahabatnya yang kini dibantu untuk turun oleh Ron.

"Hehe Lasya," jawab Leon nyengir seadanya.

Rasya terlihat bingung melihat raut wajah sedih sang sahabat. "Lele kenapa?" tanya Rasya perhatian.

Rasya menggandeng tangan Leon menuju sekolah dan meninggalkan Ron di belakang memperhatikan kedua anak kecil itu hingga masuk ke dalam gedung sekolah.

Leon yang ditanya mencebikkan bibir sedih, dirinya paling tidak bisa jika sedang sedih terus ditanya penyebab sedihnya kenapa.

"Ehh.. ehh.. kalau Lele belum mau cerita sama Rasya juga tidak apa-apa," ujar Rasya setengah panik melihat sang sahabat yang hampir pecah tangisannya.

Leon terlihat menggelengkan kepalanya, berusaha menguatkan diri. "Lele tidak apa-apa, ayo sebental lagi masuk," ajak Leon sambil mengembangkan senyumnya.

Rasya terlihat sadar akan sesuatu. "Woww Lele sudah bisa ngomong S?" tanya Rasya memastikan.

Leon juga terlihat baru menyadari jika dalam beberapa jam terakhir pengucapan huruf S nya sudah sangat baik. "Woww iya Lele balu sadal, ini pasti kalena Papa yang selalu ajali Lele supaya dapat banyak cewe-cewe hehe."

Baby Lele (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang