26▫️Arogan

22 1 0
                                    

Sore hari, setelah kejadian sial menimpa Leon di ladang strawberry siang tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore hari, setelah kejadian sial menimpa Leon di ladang strawberry siang tadi. Syifa berjalan menuju kelas ibtida tiga. Tatapan tajam Leon siang tadi, masih terlihat jelas di pikiran nya. Kini ia pun merasa bersalah.

Ia mulai berbelok untuk masuk kelas. Langkahnya seketika terhenti, melihat Leon berdiri di lawang pintu sana pun tak sengaja menatapnya, namun Leon membuang muka marah.

Mendapati itu, Syifa semakin merasa bersalah. Ia kembali berjalan menuju tempat duduknya.

Setelah duduk pun, perasaan bersalah masih menghantui nya. Kini kepalanya sibuk memikirkan bagaimana cara meminta maaf pada leon.

Ia melihat lekat lakban hitam yang menempel di dinding papan pembatas. Lalu ia menarik lakban itu, dan terlihatnya lingkaran bolong ber ukuran dua centi.

Ia melihat sekitar, semua santri putri terlihat sibuk. Berharap tidak ada yang memperhatikan nya.

Matanya mulai mendekati lingkaran bolong itu, untuk mencari Leon. Matanya seketika membulat, tak di sangka kepala Leon terlihat sangat dekat.

Ternyata Leon duduk di sebelahnya. Melihat wajah Leon dari samping, membuat Syifa tersadar dengan ketampanan Leon.

Syifa buru-buru menarik tatapannya, kembali meluruskan kepala. Sesegera mungkin ia mengenyahkan ketampanan Leon dari matanya.

Ok. Dia duduk di sebelah ku. Aku harus meminta maaf padanya, supaya pikiran ku tenang.

Syifa menyobek kertas dari buku nya. Lalu menulis. Maaf. Tadi siang aku tidak sengaja. Tak lupa ia menulis namanya di bawah.

Ia kembali melihat sekitar, memastikan tidak ada yang memperhatikan nya. Setelah itu, ia memasukan kertas permintaan maaf nya. Ke kolong papan pembatas setinggi satu centi.

Syifa mengintip kembali untuk memastikan Leon membaca kertas permintaan maaf dari nya. Ia berdecak, melihat Leon menutup mata. Lalu syifa meluruskan kepalanya kembali.

Bisa-bisanya hari masih terang begini, masih sempat saja, dia tidur!

Leon membuka matanya. Ia mulai merasa bosan duduk di sana. Kedua lengannya ke belakang dan kedua telapak tangan nya menyentuh karpet hijau, menahan badan. Ia mencoba merilekskan badannya, dengan mendongakkan kepalanya seraya memejamkan mata sejenak.

Setelah membuka matanya kembali dan kepala mulai menunduk. Dahinya berkerut tipis, ia menemukan kertas terletak di dekat sarung nya.

Rasa penasaran, ia langsung kembali meluruskan duduknya. Untuk membaca tulisan di kertas itu tanpa mengambilnya.

Selesai membaca, ia mendengus. Ia masih jengkel dengan kejadian tadi di ladang. Membuat badannya bau busuk yang memabukkan, sehingga ia harus extra membersihkan tubuhnya.

Kertas permintaan maaf itu, tidak berpengaruh sama sekali pada marah nya.

Leon melirik lobang kecil di sisinya. Ia sudah menduga. Sebelum memberinya kertas permintaan maaf, tentu Syifa memastikan terlebih dahulu keberadaan nya.

Gadis yang Berbeda (On Going)Where stories live. Discover now