3▫️ Siswa baru

217 102 132
                                    

Selamat siang kepada bapak ibu yang terhormat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


..Selamat siang kepada bapak ibu yang terhormat. Kami telah menemukan seorang anak perempuan bernama Amel dan seorang anak laki-laki bernama Adit. Jika anda datang bersama Amel dan Adit, harap untuk datang ke kantor pelayanan pelanggan..

Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda. Syifa dan Leon mendengar pengumuman tentang penemuan Amel dan adit.

Setalah beberapa menit kemudian. Syifa dan Leon sampai bersamaan dari arah yang berbeda, otomatis mereka berhadapan. Mereka pun sempat saling tatap, dan akhirnya Syifa masuk lebih dulu kemudian Leon.

Di dasana Amel duduk menangis dalam rangkulan pegawai perempuan. Sedangkan Adit diam mematung, berdiri tegak. Nurut, dengan dua pundak nya di pegang pegawai perempuan.

"Amel."
Syifa langsung menghampiri amel lalu memeluk nya.

"Adit!"
Masih ngos-ngosan sesudah lari, dengan santai Leon menghampiri Adit.

"Sesudah ini. Kak Leon tidak akan membawa mu ke Mall, atau kemanapun lagi. Dasar bocah nakal."

"Adit, tidak ikut kak Leon kok. Adit kan ikut tante!"
Bantah Adit.

"Amel!"
Fitri tiba di sana langsung menghampiri dan memeluk amel yang sudah tidak menangis. Karin pun mengikuti fitri dari belakang, lalu menghampiri Syifa yang masih panik.

Tak lama Fika tiba bersama sekuriti Mall.

"Adit."
Fika menghampiri adit, sejenak memeluk nya.

"Adit. Lain kali kamu harus nurut sama kak Leon, jangan hilang-hilang begitu. Adit kan masih kecil, tante sama kak Leon jadi khawatir."

"Maafkan, Adit tante."

***

Mobil putih memasuki gerbang pesantren, terus melaju sampai berhenti di depan rumah besar. Tepat di halaman rumah pemilik sekaligus pemimpin pondok pesantren.

Masih di dalam mobil, Syifa menghela nafas mempersiapkan diri untuk berbicara.

"Teh maaf, hijab teteh yang kotor saya cuci dulu."
Tawar Syifa.

"Iya. Nanti kalau sudah antarkan saja ke rumah."
Jawab Fitri.

"Iya teh."

***

Langit di luar gelap, tidak terlihat adanya bulan hanya ada beberapa bintang kecil.

Dalam kelas ibtida 3, Fitri duduk di bangku depan bor sedang merapikan kitab kuning dan di hadapannya tempat para santri putra dan putri duduk.

Di kelas sana tempat duduk santri putri dan santri putra, mereka duduk terpisah. Di batasi dengan papan setinggi satu meter lebih dan bangku yang di gunakan pun berbeda dengan bangku di sekolahan.

Akan tetapi di kelas sana, para santri hanya duduk di tilas karpet hijau dan menggunakan meja bangku yang panjang untuk menulis.

Walaupun duduk di tilas karpet, para santri merasa nyaman. Kakipun tidak kedinginan melainkan merasa hangat, membuat beberapa dari mereka semakin nyaman untuk tidur walau pun di posisi duduk.

Gadis yang Berbeda (On Going)On viuen les histories. Descobreix ara