5▫️Kerja kelompok

146 92 127
                                    

Di panggil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di panggil. Leon hanya menatap dingin tanpa ekspresi. Syifa berjalan mendekati Leon dengan tatapan sinis.

"Heh. Kau! Kau memang terkenal. Tapi jangan libatkan aku sebagai korban! Atau jangan membuat ku sial deh! karna mu dua kali baju ku kotor! karna mu juga, di Mall Amel hilang! Dan tadi. lagi-lagi aku terjatuh! Sampai di kejar mereka juga. Itu semua karena mu!"

Syifa habis-habisan meluapkan emosinya sampai menunjuk-nujuk wajah Leon dengan jarak yang sangat dekat.

"Hey! Aneh!"
Tegur Leon, ia tidak nyaman sedari tadi Syifa menatapnya sinis.

Teguran Leon menyadarkan Syifa dari bayangannya. Semua luapan emosi itu ternyata hanya bayangan. Mungkin saja kalau Syifa tidak berusaha bersabar, ia akan bertingkah seperti itu. Akan tetapi Syifa tau batasan dan ia tahu bertingkah seperti itu tidak ada gunanya.

"Kenapa kau memandang saya seperti itu?"

Tuh kan! Tidak sadar kan dia!
Ketus Syifa dalam hati.

Syifa tahu semua kesialan nya adalah musibah yang tidak bisa ia hindari. Tetapi akan rasa manusiawinya tetap saja, ia sangat sulit untuk tidak kesal kepada Leon. Terjadinya kesialan yang beberapa kali menimpanya. Terjadi karna Leon. Membuat Syifa merasa sangat kesal kepadanya.

Syifa memilih pergi begitu saja tidak menanggapi Leon. Leon mengerutkan dahi seraya senyum miring tak peduli.

"Dasar. Cewek aneh!"

***

Bu guru memberikan tugas kelompok dan membagikan satu kelompok empat orang. Syifa, Karin, Leon dan Riki di tunjuk untuk menjadi satu kelompok. Selesai memberi tugas, Bu guru pergi.

"Riki. Leon. Tunggu. Jangan pulang dulu, kita kerja kelompok dulu di rumah ku."
Cegah Karin.

"Duh... nanti saja. Ya. Pulang sekolah harusnya itu rebahan dulu, capek." Riki merasa malas.

"Leon. Gimana menurut mu?"

"Aku?"
Leon balik nanya.

"Riki jangan pulang dulu!"
Cegah Karin lagi ketika Riki kekeh beranjak pergi.

"Aku tau. Kau semangat begitu, ngajak kita tugas kelompok di rumah mu. Sebenarnya, itu alasanmu saja untuk bisa pulang. Iya, kan?"
Tebak Riki.

"Riki. Kau nurut saja, lagi pula kalau di nanti-nanti kita tidak ada waktu untuk mengerjakan tugas kelompoknya."
Saran Syifa.

"Benar tuh!"
Karin bersemangat.

"Nanti aku nitip izin sama Sarah." Lanjut Syifa.

"Sok atuh, kalau menurut Syifa begitu."
Riki setuju.

"Yey! Tadi saja. Rebahan dulu capek. Giliran Syifa yang ngomong, langsung setuju saja!"
Ketus Karin kesal.

*****

Gadis yang Berbeda (On Going)Where stories live. Discover now