23. Redup

79 13 7
                                    

HAPPY READING GUYS

YUHUU JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN
AKHIRNYA UP WKWK SETELAH AUTHOR MELEWATI BERBAGAI RINTANGAN WKWK BERCANDA DEH


CUSS LANGSUNG BACA AJA DARI PADA PENASARAN.

***

"Dari sekian banyaknya kehilangan, yang paling sakit adalah di tinggal karena kematian. Karena setelahnya yang ada hanya rindu tanpa temu."

_Lioner_


"Ken, gue ngga nyangka," lirih Samudra menundukkan kepalanya, matanya tergenang air mata yang sejak tadi menetes deras jatuh ke lantai. Badannya lemas, dari kemarin anggota inti Lioner tidak ada yang makan sama sekali.


"Gue juga, Sam. Gue kira tuhan bercanda tapi nyatanya tuhan ngga lagi bercanda," jawab Kenzo menutup matanya bersamaan dengan menghirup nafas panjang.

"Gue belum ikhlas," sahut Rio mengusap air matanya. Kebanyakan anak Lioner tidak ikhlas atas kepergian sang ketua. Mereka masih menginginkan sang ketua hidup, masih banyak yang harus mereka lewati. Banyak agenda yang belum tercapaikan tetapi sang ketua sudah pulang lebih dulu.

"Bang!" Panggil Noah, dia adalah junior di SMA Galih Anggora yang bergabung dengan Gang Lioner.

"Bang, makan dulu gih. Bang Sam, Bang Ken, Bang Garda, Bang Yoyo, Bang Robi sama Bang Deo disuruh makan sama ayahnya Almarhum Bang Sky," ucap Noah memberi tahukan kepada ke enam inti Lioner. Tetapi mereka tidak ingin berdiri sama sekali mereka masih ingin bersama Ketuanya_Sky.

"Kami nanti makannya, lo aja sana sama yang lain," jawab Rio matanya terlihat bengkak karena kebanyakan menangis.

"Ya udah deh Bang, gue izin pergi dulu."

"Hmmm."

Seorang laki-laki Paruhbaya pun menghampiri Ke enam inti Lioner yang masih duduk dipinggir jasadnya Sky. Dia Handoko, Handoko menghela nafas panjang melihat mereka yang tengah menangis. "Sepertinya mereka sangat sedih kehilangan Sky," monolog Handoko dalam hatinya.

"Sebaiknya kalian makan dahulu," ujar Handoko.

"Nanti Om, kita mas__" ucapan Samudra pun terpotong.

"Makan dulu nanti lanjut lagi," lanjut Handoko lantas ia pergi meninggalkan ke enam sahabat Almarhum anaknya.

"Kita makan dulu," ujar Garda dengan nada dingin.

"Tapi... Gar... ." Rio menghela nafas gusar lalu ia berdiri, meski seluruh badannya terasa lemas tidak ada energi.

"Kalian denger kan yang tadi Om Handoko bilang?" ucap Garda lalu berjalan pergi meninggalkan mereka ber lima.

"Ayo, kita makan dulu," ajak Rio lantas mereka pun menyusul Garda untuk makan terlebih dahulu.

***

Semua anggota Lioner datang kerumah Sky, bukan hanya seangkatan saja tetapi junior kelas 10 dan 11 pun datang bahkan rumah Sky dipenuhi oleh motor-motor milik anggotanya. Rumah Sky yang setiap harinya sepi sekarang mendadak menjadi sangat ramai. Semua anggota keluarga dari Handoko dan Istrinya datang ke rumah Handoko untuk melihat anak Handoko terakhir kalinya.

Luka Lintang On viuen les histories. Descobreix ara