Bertengkar

246 7 0
                                    

~⊙⁠෴⁠⊙~
.
.

Julia keluar dari kamar mandi sambil menggosok perutnya dengan tidak enak. Rupanya Willian sudah menunggu dan bersandar di tembok. Pria itu mendekat dan meminta hasilnya.

Julia memberikan testpack itu dan membiarkan Willian melihat nya sendiri. Alangkah terkejutnya Willian begitu melihat ada dua garis biru yang bertengger di sana. Semua orang pasti tahu maksud dari dua garis itu.

"Kamu hamil?" Willian tampak berbinar binar dengan senyum yang semakin merekah indah.

"Ya" jawab Julia dengan nada dingin.

"Ini kabar yang sangat mengejutkan. I love you!"

Willian tiba tiba merengkuh erat tubuh Julia dan memeluknya tanpa jeda.

"Ada bayiku didalam sini" kata nya sembari mengusap lembut perut datar istrinya. Tingkah Willian membuat Julia salah tingkah dan ikut bahagia dengan kabar baik ini

"Bersiaplah jadi orang tua yang terbaik" seru Willian menggendong istrinya kemudian menidurkan nya di kasur. Mereka bercumbu mesra atas kemenangan yang mereka dapatkan. Akhirnya, Willian bakal jadi bapak.

"Makasih sayang"

Bisik Willian di telinga Julia. Wanita itu hanya tersenyum kemudian mengangguk sambil memainkan hidung mancung suaminya.

"Aku akan berusaha menjadi ibu yang baik untuk anak kita nanti" kata Julia.

"Aku juga bakal jadi ayah yang hebat untuk puteri kita nanti" balas Willian kemudian mengecup pipi Julia bertubi tubi.

"Ewhh, anak kita cowok! Bukan cewek"

"Mau cewek atau cowok yang penting dia bisa lahir dengan sehat tanpa cacat sedikitpun"

"Nanti kamu mau namain anak kita apa? Kalau misalkan cewek mau di namain apa?" Tanya Julia dengan suara manjanya.

Willian menarik pinggang Julia agar lebih dekat kemudian memeluk nya dan memberikan sensasi hangat.

"Kalau cewek namanya olive aja! Bagus tu soalnya kemaren ada pasien anak kecil yang cantik banget namanya olive"  jelas Willian.

"Kalau cowok?"

"Rafaenzo aja! Rafaenzo Hamza Ghazanvar!" Ucap Willian

"Panjang amat, susah lagi. Chibi aja!"

"Udah itu aja yg tadi ku sebut! Artinya bagus tuh"

"Emang artinya apaan?"

"Rafaenzo putera pemberani dengan singa ceria" terang Willian membuat julia mengerutkan keningnya.

"Nama yang bagus semoga aja dia bisa jadi anak yang pemberani dan bisa jagain Buna nya!"

Willian tersenyum tanpa henti dan terus meraba perut rata itu.

"Oh jadi panggilan nya bakal ayah Buna gitu?" Tanya Julia.

"Papi dan Buna aja, gimana?"

"Boleh"

Keduanya tertawa bersama membayangkan bayi yang sedang di kandung Julia.

***
.
.
.
.
.
.
.


"Kenapa kamu malah muncul di sana dan membuat kericuhan!" Sentak Willian menatap tajam manik mata coklat yang kini tengah memelototi dirinya.

Seolah tak mau kalah dari sangarnya seorang Willian, Julia memandangi pria itu dengan sorot merendahkan.

"Sudah aku bilang kan, aku ngga akan tinggal diam jika perempuan munafik itu terus gangguin kamu!" Kata Julia seraya melipat tangan di dada dan bersikap angkuh.

JODOHKU BOCIL TANTRUM Where stories live. Discover now