loh kok pacaran?

250 9 0
                                    

~⊙⁠෴⁠⊙~
.
.
.
.

Kembali lagi bersama saya, Zahratu cmiw...

Terimakasih se big big nya untuk para readers yang zelalu zenantiasa membaca cerita gaje ini dan ikhlas beramal meninggalkan jejak atau votment..🥲

Cuma mau bilang, i wopyuuu.. meskipun ga kenal...

Ayo kritik cerita ini, bagaimana menurut kalian jalan cerita nya? Kalau ga mau juga gpp, kayak ngomong sendiri gue bejirr...sad

Dan juga... Iyak itu ajah.. sekian dan selamat membacaaahh..
.
.
.
.
.















Kali ini mungkin soal Anya..

Gadis itu selesai dengan mencuci pakaian dalamnya di kamar mandi. Setelah menjemur nya setersembunyi mungkin, ia lantas turun ke lantai bawah.

Di bawah ia bertemu dengan Glen yang baru saja pulang dari sekolah nya. Saudara laki lakinya itu tersenyum tipis dengan tubuh lelah dan berkeringat.

Dia memikul ransel di pundaknya. Dengan kepala mendongak memandang Anya yang turun dari tangga. Mereka saling melempar senyum.

"Udah pulang Glen?" Tanya Anya mulai menginjak tiap anakan tangga kebawah.

"Yo" jawab Glen singkat.

Pemuda tampan itu menjatuhkan bobot nya pada sofa yang berhadapan dengan tv. Ia tak lagi melihat ke arah Anya di tangga.

Sebelum nya tidak terjadi apa apa pada gadis itu. Namun, tiba tiba saja tubuhnya oleng perlahan lahan semakin goyah. Tangannya mencengkram erat pinggiran tangga dengan tangan satunya lagi menekan dada.

"Kenapa?" Glen sedikit panik melihat raut wajah Anya.

"Engga papa, tapi-"

Bruk!

"ANYA!!"















"Aku di mana?"

Glen mengusap lembut rambut Anya. Kini gadis itu terbaring di brankar rumah sakit dengan bibir pucat.

"Di rumah sakit" jawab Glen datar.

"Aku sakit apa?"

"Ngga tau, dokternya belum ngasih tahu" kata Glen.

"Aduh maaf ya ngerepotin" kata Anya sembari mencoba untuk duduk saja.

"Ngga papa, gimana udah enakan?" Tanya Glen menarik tangannya.
Pemuda itu masih mengenakan seragam SMA nya. Kasihan, dia pasti lelah.

Anya mengangguk pelan.

"Kamu pasti capek, kalau gitu kita pulang aja yuk" ajak Anya. Ia memang tak mau berlama lama ada di rumah sakit. Justru wangi ruangan yang ada di sana membuat hidungnya sensitif.

"Bentar dulu, aku mau ketemu dokternya"

"Udah biar aku aja" pungkas Anya.

JODOHKU BOCIL TANTRUM Where stories live. Discover now