bab sepuluh

2.2K 59 5
                                    


🐊🐊🐊

TINGGALKAN JEJAK
KALIAN
.
.
.

HAPPY READING

.
.
.

Ingatan masa kecilnya masih berputar jelas. Memori yang kian menyakiti perasaan Brianna masih tergambar sangat nyata. Dulu, ia pernah menginjakkan kaki di tempat hiburan seperti ini sembari membawa mainan mobil-mobilan kesayangannya.

Ibunya menangis tersedu-sedu saat menggenggam erat tangan kecilnya lalu melepasnya agar ibunya bisa masuk ke dalam sebuah kelab malam. Brianna kecil melihat semuanya, bagaimana sang ayah menggeret tangan ibunya keluar sembari membawa para wanita yang membuat ibunya hancur berantakan.

Tak cukup sampai di sana. Ayahnya memulai kekejiannya dengan membawa wanita lain bersama seorang putri seumuran dengannya yang membuat ibunya kehilangan setengah kewarasan untuk hidup.

Brianna membencinya, ia sangat membenci pria seperti ayahnya.

"Kau hanya diam saja? Cepat masuk!"

Brianna terkesiap. Ia menatap ke depan pada pria bersetelan jas itu. Baginya, semua pria sama saja. Mereka hanya memikirkan soal nafsu yang menjijikan hanya untuk membanggakan diri yang menurut mereka sangatlah luar biasa karena bisa bermain sepuas hati bersama para wanita. Dan pria bernama Jos itu seakan menjadi bukti valid atas pemikiran Brianna terhadap pria.

"Ya! Cepat masuk!" Sepertinya Jos mulai meradang lagi menatap Brianna yang terdiam sedari tadi.

Mereka berdua sudah berdiri di pelantaran kelab malam besar yang berpusat di ibu kota. Setelah menghabiskan waktu di rumah Sean tadi, Jos benar-benar menepati janjinya yang berkeinginan bertarung kejantanan bersama Brianna.

"Ayo!"

Brianna menghela napas panjang. Tangannya mengepal seolah sedang menguatkan dirinya. Tanpa membalas, Brianna melangkah mendekati Jos yang terlebih dulu di depan pintu masuk. Jos berdecak pelan lalu masuk ke dalam bersama Brianna.

Langkah Brianna memelan seiring dengan musik yang berdentum menusuk indra pendengarnya, perempuan itu lantas menutup telinganya. Matanya juga menyipit saat banyak lampu kerlap-kerlip yang bergoyang-goyang hingga menyisakan cahaya keremangan saja.

Para manusia yang tengah mencari hiburan karena penatnya masalah, bergoyang heboh di lantai dansa. Mereka berkumpul dan saling menggesekkan bokong satu sama lain. Sedang di sudut lain banyak orang yang melakukan ciuman liar membuat perut Brianna bergejolak.

"Hai, Jos!"

Dua wanita yang berpakaian mini itu menyapa yang disambut ramah oleh Jos. "Hai, Sayang!"

Lantas kedua wanita yang berambut blonde itu bergelayut manja di kedua lengan pria itu. "Kenapa lama tidak ke sini?"

Jos tertawa nyaring. "Aku sibuk, Sayang."

Brianna yang melihat itu segera memalingkan wajah sebab muak. Perilakunya terhadap wanita sangat menjijikan.

"Kau akan memesanku malam ini, kan?"

"Aku juga, kan?"

Penawaran itu membuat Jos lagi-lagi tergelak. Kedua wanita itu cantik dan juga seksi sesuai dengan kriterianya. Pria itu pun mengangguk. "Tentu, kebetulan aku menginginkan dua wanita malam ini." Jos melirik Brianna yang berada di belakang. "Pengawalku juga butuh hiburan," sambungnya.

Scandal CassanovaWhere stories live. Discover now