Bab Dua Enam.

1.6K 84 37
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK

DENGAN CARA VOTE AND KOMEN.

.
.
.

Hargai pengarang ini dengan vote dan komen ya, gratis kok🤗

Makacihh

Happy Reading

.
.
.

🐊🐊🐊

"Bangsat!

Umpatan Jos membuat Brianna terkesiap. Ia berdiri linglung sesaat, matanya pun mengedip. Brianna masih mencerna tentang kejadian di detik sebelum alarm ponselnya berbunyi.

Sialan, pria jalang itu menyentuhku lagi? batinnya. 

Jos sudah berlari cepat membuat Brianna menarik napas sangat dalam meskipun kini hatinya terbesit kecemasan pada Jessie. Brianna pun tak ingin memikirkan kejadian ibu jari Jos yang memasuki mulutnya, kini keselamatan Jessie lebih utama.

Namun, sebelum Brianna meninggalkan kamar Jos. Tak sengaja ia menatap satu pistol lagi di dalam laci yang terbuka, sepertinya pria itu lupa menutupnya.

Tanpa banyak berpikir, Brianna mengambil senjata api itu lantas dimasukkan ke dalam saku Jas. Ia ikut berlari ke bawah. Langkahnya panjang nan cepat saat menuruni tangga hingga ia sampai di lantai dasar, netra Brianna tak sengaja bersirobok dengan Grace.

Grace jelas memandang kebencian yang nyata padanya. Namun, Brianna tak ambil pusing.

"Oh, Jos! Bryan! Kalian mau ke mana?!" tanya Iswara yang duduk di sofa ruang tamu bersama Grace.

Jos tak menjawab, tampak sekali ia sangat murka bahkan sapaan Grace tadi, diabaikan begitu saja, begitu pun Iswara. Pria itu terus melangkah cepat hingga masuk ke dalam mobil sport-nya yang siap di depan pintu rumahnya.

Sedangkan Brianna juga sama. Ia terus berlari, ingin menjangkau langkah Jos yang kini tidak bisa ia ikuti. Brianna mengumpat kecil saat Jos meninggalkannya dan sepertinya para pengawal lain sudah bergerak lebih dulu.

Nan, Zad dan Rommy sudah pergi menggunakan mobil perusahaan.

"Kalian mau ke mana?!" Iswara kembali berteriak sembari berdiri.

Aston yang baru keluar dari dapur pun mengernyit. Ia lantas mendekati E.5 yang berdiri di sisi tangga. "Ada apa?" tanyanya.

E.5 menunduk, ia tahu bahwa Aston masih termasuk keluarga Maheswari. "Alarm keselamatan nona Jessie berbunyi, Tuan."

Aston ikut tegang mendengar itu. Ia menaikkan kacamatanya yang melorot sembari berpikir sesaat. Lantas, ia menjulurkan kaleng soda yang ia ambil di kulkas tadi pada E.5. "Ambil ini. Aku akan ikut mereka," kata Aston kemudian bergegas pergi.

Iswara yang melihat Aston ikut berlari semakin cemas. "Ada apa dengan mereka?"

Grace pun sama. Ia kembali bertanya-tanya kenapa mereka semua terlihat cemas. Hati Grace semakin tak tenang sebab berpikir kakak tirinya itu telah maju selangkah darinya.

Sedang Brianna kebingungan di parkiran Maheswari saat ini karena bingung ingin memakai mobil apa. Ia menggigit kuku sembari berpikir keras.

Scandal CassanovaOnde histórias criam vida. Descubra agora