Bab empat.

3.3K 69 3
                                    


* Perkenalan yang gagal akan menimbulkan pemikiran yang
negatif *

***


Suara Ling yang tertawa keras menggelegar di dalam mobil BRV-nya. Pria berdarah Tionghoa itu sampai memukul-mukul setir mobil. Sedang Brianna yang selama ini menjadi teman dekat Ling—membuatnya tak kaget dengan suara tawa pria itu.

"Ada yang lucu?" tanya Brianna pada Ling. Wanita itu kembali merebahkan punggungnya pada kursi mobil yang sedikit mundur.

"Hahahahhaha!" Ling masih tertawa. Bahkan, sudut matanya sudah mengeluarkan air mata, akibat tawanya juga perut Ling sampai kaku karena insiden tadi.

Brianna mendesah berat. Perempuan yang berperawakan seperti lelaki itu memejamkan mata lagi.

Ling menatap Brianna yang tak mengeluarkan ekspresi apapun lantas mendengkus dan menghentikan tawanya. Ia mengusap sudut mata seraya bersuara, "Hah, aku tahu jika nona Jessie adalah gadis yang polos. Tapi, tetap saja aku sangat terkejut dia menganggapmu sebagai pria."

Ling mengedikkan bahu. "Tapi itu wajar. Aura jantanmu lebih kental daripada aura femininmu, Bry," sambungnya. 

Brianna hanya mendengkus lalu membuka mata lagi dan menatap Ling dengan kesal. "Kenapa kau mengenalkanku sebagai pria?"

Ling berdeham. Ia yakin pasti Brianna akan bertanya tentang hal itu. Ling juga tak berpikir panjang sewaktu mengenalkan Brianna sebagai pria. Namun, sekelebat tadi pikiran Ling tertuju pada keluarga Brianna. Hingga secara tak sadar ia telah melakukan kebohongan. "Sebenarnya, aku tidak tahu akan ada insiden seperti ini, Bry. Tapi tadi, aku hanya berpikir bahwa kamu juga harus bekerja di E.S." Ling memincingkan mata pada Brianna. "Tapi, Bry. Kenapa nona Jessie mengenalmu?"

"Aku hanya sempat menolongnya kemarin, saat menggunakan jaketmu."

Ling mengangguk mengerti. "Pantas saja." 

Brianna memutar bola mata seraya mengangkat kaki dan menekuk lututnya. "Aku tidak minat bekerja sebagai bodyguard," kata Brianna tiba-tiba karena Ling selalu ingin Brianna bekerja di E.S.

Ling bergerak kasar dan menghadap ke arah Brianna sepenuhnya. "Coba kamu pikir, Bry. Grace menjadi model di perusahaan MH grup dan dia berniat mendekati CEO-nya. Aku tahu ini tidak mungkin, tapi sesekali kau harus berusaha untuk bersaing dengan adik tirimu itu."

Alis Brianna terangkat begitu tinggi. Bahkan mulutnya setengah terbuka. Sudah cukup hari ini ia memasang wajah linglung. "Kau!"

Brianna bukan wanita lemah lembut. Dalam darahnya seolah mengalir kekuatan alami. Perempuan itu segera menjotos lengan Ling dengan sangat kuat.

"Aaaaaa!!!!" Jerit Ling kesakitan. "Aduh, sakit! Kau ini perempuan!" teriak Ling.

Brianna mendengkus. "Selama ini kau selalu menganggapku pria, kan?"

Ling melototkan matanya. Giginya bergemelatuk sebab merasakan nyeri di lengannya karena pukulan Brianna. "Astaga, kau ini seperti samson, Bry. Kau tahu itu?"

Brianna mengangguk. "Aku tahu. Terima kasih pujiannya."

Ling mendengkus pasrah. Hampir ia menangis karena kesakitan. Sejak dulu, Brianna memang punya tenaga kuat seperti lelaki, itulah sebabnya profesinya sebagai atlet sangat cocok untuknya. Dan tak jarang, Brianna selalu menjadi garda terdepan untuk melindungi Ling ketika Ling dibully semasa mereka kecil, itulah sebabnya Ling mempunyai sebutan khusus untuk memanggil Brianna karena Ling tidak pernah menganggap Brianna sebagai saudara perempuan.

Pria itu kembali berdeham dan menatap ke depan. Padahal, mereka masih berada di area perusahaan Escort Service dan pemandangan di depan hanya sederet mobil yang terparkir.

Scandal CassanovaWhere stories live. Discover now