38. PERNIKAHAN

51 1 0
                                    

"Ma...af" satu kata yang bisa diucapkan oleh Satria.

Giselle yang mendengarkan pun

"CEPAT TELPON AMBULANS!!" teriak Giselle kepada orang yang disana.

"Udah ditelpon, katanya lagi dijalan mbak" ucap salah satu dari mereka.

"Sayang bertahan ya" ucap Giselle untuk meminta Satria bertahan sebentar sambil menunggu ambulans

Ninnu ninnu anggap aja suara ambulans

Mobil ambulans pun datang dan mengangkat Satria kedalam untuk menuju rumah sakit terdekat. Giselle masuk sambil menemani Satria yang diberi pertolongan pertama.

Beberapa menit kemudian....

Mereka sudah berada di rumah sakit dan menuju ruang ICU untuk penanganan yang lebih lanjut.

Gisella yang sedang menunggu penanganan itu pun didatangi oleh semua keluarga dan teman terdekatnya. Mereka sampai dan terpatung dengan penampilan Giselle yang tadi bajunya biru langit sekarang dominan warna merah darah.

"Giselle, Satria kenapa?" Tanya ibu Satria sambil menangis

"Bu, tadi Satria kecelakaan dan ini darah Satria Bu" ucap Giselle dengan sedih

Semua orang yang mendengar itu pun bisa terduduk lemas. Mereka tidak bisa berbuat apa apa selain meminta pertolongan kepada yang diatas dan dokter yang berusaha menyelamatkan Satria di masa kritisnya.

Hampir menunggu satu jaman lampu yang tadinya merah sekarang berubah menjadi hijau berarti tandanya mereka berhasil menyelamatkan nyawa Satria.

Dokter keluar dan ruangan, mereka pun langsung menghampiri dokter itu.

"Dok, bagaimana dengan keadaan suami saya" usap Giselle

"Pasien sudah melewati masa kritisnya namun kemungkinan pasien untuk bangun sangat kecil. Dan yang bisa menunggu hanya satu orang saja, agar pasien dapat istirahat dengan cukup" ucap dokter habis itu langsung pergi dari area ICU.

Giselle pun tanpa pikir panjang langsung masuk kedalam ruangan dan duduk disamping Satria.

"Sayang kamu harus bertahan ya"

"Kata kamu kita kesana lagi, kamu udah janji kan sama aku"

"Kamu harus bertahan, aku bakal nunggu kamu sampe sadar"

"Jangan ninggalin aku sendirian" ucap Giselle kepada Satria yang masih koma.

Sementara orang yang diluar semua menangis melihat bagaimana Giselle begitu terpukul.

"Pak, Kenapa Satria bisa kaya gini?" Ucap ibu yang menangis. Bapak hanya bisa menenangkan saja tanpa hanru berbuat apa, bapak juga sedih tapi jika dia menangis siap yang akan menenangkan ibu.

"De, kenapa bisa si" ucap Tio yang sedih melihat keadaan adiknya.

Kenzo yang berasa disana pun mengajak Tio untuk melakukan sesuatu, karena menurut Kenzo kecelakaannya itu seolah olah dibuat-buat.

Satu hari...

Keadaan Satria masih sama San Giselle masih setia menunggu Satria untuk bangun

Dua hari...

Tiga hari...

Empat hari...

Keadaan kali ini berbeda Satria mulai membuka matanya namun belum bisa untuk berbicara. Giselle yang melihat itu langsung menekan tombol di samping tempat tidur.

Beberapa saat kemudian dokter datang... Dan memeriksa keadaan Satria.

"Keadaan suami anda mulai stabil namun harus dipantau terus, kalo begitu kami permisi" ucap dokter.

"Sayang makasih udah mau bertahan" ucap Giselle yang penuh haru.

Keluarga yang mendapat kabar dari pihak rumah sakit pun langsung bergegas menuju kesana yang perasaan yang senang dicampur haru karena Satria masih bertahan.

Namun saat mereka di sana terlihat ada yang kurang yaitu Kenzo dan Tio kata bunda dan ibu mereka ada keperluan diluar.

Sementara Kenzo dan Tio...

Mereka berada di suatu tempat dengan seseorang dengan wajah yang ditutup.

Kenzo pun membuka dan ternyata itu Cintia orang yang satu sekolah dengan Giselle dan Satria.

"Kenapa lo lakuin itu sama Satria!?" Ucap Tio dengan emosi

"Lo ngga perlu tau" ucap Cintia dengan lirih.

"Kenapa gue ngga boleh tau, DIA ITU ADIK GUE!!!" Emosi Tio yang tidak bisa dibendung lagi.

"KERENA APA PUN YAHG NGGA JISA GUE MILIKIN, MAKA OEANG ITU JUGA NGGA BOLEH TERMASUK GISELLE!!!!" Teriak Cintia kepada mereka berdua.

Setelah Cintia berteriak seperti itu dan langsung terdengar suara

PLAK!

PLAK!

Wajah Cintia ditampar oleh Kenzo.

Kenzo langsung menarik rambut Cintia dan menatapnya dengan tajam

"Alasan apa Lo ngelakuin itu!" Ucap datar Kenzo

"There's no reason" ucap Cintia tanpa beban.

Setelah itu Cintia langsung diberi pelajaran oleh mereka berdua, setelah mereka puas. Mereka membawa cintia ke suatu tempat.

KENAPA LO NGELAKUIN ITU!!!

Bersambung.....

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!!!

PERNIKAHANWhere stories live. Discover now