32. PERNIKAHAN

37 3 0
                                    

Beberapa Hari Kemudian.....

Hubungan di antara mereka mulai membaik, Karena sudah ada pengungkapan walaupun ada sedikit rasa sakit yang dirasakan.

Di Kantin.....

Giselle, Jean, dan Zura sedang makan dan ngobrol-ngobrol. Namun saat ngumpul dengan Gavin, Satria, dan Jovan entah mengapa mereka merasa jika Jean seolah menghindari sesuatu.

Kebetulan saat mereka selesai makan, tiba tiba Satria dkk datang menghampiri mereka. Jean yang menyadari itu pun ingin bergerak pergi dari sana karena masih malu akan kejadian bersama Gavin saat mabuk.

Namun kali ini penghindarannya gagal karena ada yang mencegah tangan Jean, saat melihat kebelangkan ternyata itu Gavin.

"Lepas, gue mau ke kamar mandi, kebelet." ujar Jean agar Gavin dapat melepaskan tangannya.

"Lo kenapa seolah ngehindarin gue, pas gue dateng lo malah pergi" tanya Gavin. Jean yang mendapatkan pertanyaan itu pun hanya bisa diam tanpa menjawabnya.

"Jawab!" tegas Gavin.

"Gue malu" ucap lirih Jean dan yang hanya bisa mendengarkan cuma Gavin saja walaupun samar samar.

"Ulangi gue ngga dengar" ucap Gavin.

"GUE MALUU Gavin" teriak Jean namun tiba tiba menjadi lirih saat menyebut nama Gavin. Sementara Gavin yang maksud akan perkataan Jean hanya bisa tertawa saja, tawa itu semakin keras.

Tawa Gavin membuat mereka yang mendengarkan merasa heran sebab tidak ada yang lucu disana. Terutama Giselle dkk apa yang terjadi di antara mereka berdua.

Tawa Gavin mulai mereda dan mulai mendekat lalu memeluk Jean, namun Jean malah berontak dan mencoba melepaskan. Akhirnya terlepas juga, Jean langsung menjauh diri dari Gavin.

"Lo ngga usah deket deket gue, apa lagi PELUK gue!!" ucap Jean pada Gavin sambil menekan kata 'peluk'.

Setelah mengatakan itu Jean langsung pergi dari situ dengan buru buru.

Hingga sampai di toilet Jean langsung menetralkan dekat jantungnya yang entah mengapa berpacu dengan cepat.

Masa gue suka sama Gavin, emang iya tapi itu dulu. ucap Jean dalam batin.

Di Kantin....

Mereka berlima duduk di meja yang sama hingga ada yang berkata.

"Giv, itu Jean malu kenapa?" Tanya Giselle dan yang lain pun mengangguk juga karena ikut penasaran namun sudah di walikan oleh Giselle.

"Ada deh, kalo kalian tau malah ngeledek Jean. Kasian Jean nya nanti" ucap Gavin sambil mengingat-ingat kejadian di bar yang lalu.

Kringg Kringg..

Bel masuk berbunyi mereka meninggalkan kantin untuk menuju kelas masing masing.

Saat Giselle dan Zura sampai di kelas melihat Jean yang sedang duduk melamun.

"Je, Lo kenapa si?" Tanya Giselle

"Gue ngga papa kok, emang kenapa?" Ujar Jean.

Saat ingin melanjutkan obrolan mereka namun tertunda karena ada guru yang masuk untuk mengajar.

Giselle yang duduk di belakang mereka berdua dan melihat Jean seperti melamun. Giselle mengambil ponsel dan chat Jean.

Jean

Jean Lo kenapa?
Ada masalah apa? Cerita sama gue?

Namun Jean yang terlalu fokus melamun bahkan chat dari Giselle tidak di lihat padahal ponselnya ada di kolong meja. Bahkan guru yang mengajar pun akhirnya menyadari jika Jean tidak memerhatikan pelajaran dari dirinya.

"Jean!!, JEAN!!, Kamu pergi ke kamar mandi, cuci muka" ucap guru yang mengajar, akhrinya Jean sadar dan melakukan apa yang disuruh oleh gurunya.

Jean keluar dari kelas menuju ke kamar mandi yang melewati kelas Gavin karena kamar mandi disana yang paling deket dari kelasnya.

Saat Jean sampai di kamar mandi dan membasuh muka unntungnya tidak ada orang satu pun di sana. Setelah Jean membasuh muka, Jean berdiam diri sambil melihat dirinya di kaca. Namun Jean mendengar ada suara dari pintu toilet dan Jean menoleh kesana.

Ternyata orang itu Gavin yang masuk toilet cewe. Gavin mendaket ke Jean dan menutup pintu.

"Lo ngapai di sini, ini toilet cewe bego" ucap Jean yang panik karena Gavin tiba tiba masuk ke toilet cewe.

"Ngga baik cewe cantik kaya lo ngomong gitu" ucap Gavin untuk memperingati Jean untuk tidak ngomong kasar.

"Terserah gue dong, emang siapa lo berani berani ngatur ngatur gue" jawab Jean yang membuat raut jawab Gavin semakin datar.

"Gue lebih suka gaya ngomong lo pas mabok" ujar Gavin sambil menatap dalam Jean dan memegang pinggang Jean.

"Lepas Gavin" ucap Jean, bukannya di lepas malah dieratkan.

"Bukannya Lo suka sama gue, kenapa ngga suka kaya gini" lanjut Gavin.

"Siapa yang suka sama Lo, ngarang kali Lo" ucap Jean.

"Gavin udah gue udah di tungguin guru dikelas, lepas dong" bujuk Jean agar dilepasin ternyata berhasil dilepasin.

Setelah di lepasin Jean langsung pergi menuju kelas untuk mengikuti pelajaran.

Sore hari setelah selesai sekolah....

Giselle yang menatap ponselnya ternyata pesan untuk Jean belum di balas. Tiba tiba..

Ting Ting...

Jean

Gavin
Ngga aman sell

BERSAMBUNG.....

Mungkin sekian dulu. Jika ada kesalah kata mohon di maafkan.

TERIMAKSIH BUAT PEMBACA!!!

PERNIKAHANWhere stories live. Discover now