08. PERNIKAHAN

79 5 0
                                    

Satu minggu kemudian...

Acara diadaka hari jum'at pagi menuju siang, acara yang lumayan meriah jika diukur dari para tamu undangan itu sendiri.

Pernikahan terjadi dengan acara tertutup hanya dihadiri oleh keluarga inti dari kedua belah pihak dan salah satu dari mereka ada supupu ku yang membuat ku terjebak dengan ikatan pernikahan ini.

Tempat Giselle....

Rias pun selesai Giselle sadang bermain handphone dengan keadaan ada tukang rias sedang membenarkan riasaan jika ada yang salah.

Ceklek..

Pintu itu terbuka hingga menapakan Kenzo yang membuat ia harus berurusan dengan Satria dan keluarganya itu.

"Ri gimana kabar nya"yang dia ucapkan tanpa ada tampang bersalah sama sekali.

"Baik, kenapa emang nya"ucap ku dengan cuek tanpa melihat sang lawan bicara

"Iya ngga papa aja si, gue keluar dulu ya kayanya acaranya udah mau mulai" ucap nya sesudah mengucapkan itu ia pergi menuju keluar

Disisi depan...

Acara itu sudah mau mulai dengan adanya para saksi, penghulu, wali nikah, dan sang mempelai pria.

Acara pun dimulai dengan ditandai tangan sang pria berjabat dengan sang wali wanita dan penghulu pun berkata

"Saya terima nikah dan kawinnya engkau dengan putri saya yang bernama Giselle Putri Wijaya binti Herdi Wijaya dengan seperangkat alat sholat dan emas seberat 2 gram dan uang tunai sebangak 1,6 juta dibayar tunai" ucap penghulu

"Saya terima nikah dan kawinnya Giselle Putri Wijaya binti Herdi Wijaya dengan seperangkat alat sholat dan emas seberat 2 gram dan uang tunai sebangak 1,6 juta dibayar tunai"ucap Satria dengan tenang

"Bagaimana para saksi" ucap penghulu setelah Satria berhasil mengucapkan ijab kobul

SAH

SAH

Terdengar dari ujung ujung sisi tempat itu dengan kata SAH

Giselle...

"Saya terima nikah dan kawinnya Giselle Putri Wijaya binti Herdi Wijaya dengan seperangkat alat sholat dan emas seberat 2 gram dan uang tunai sebangak 1,6 juta dibayar tunai"

"Bagaimana para saksi"

SAH

SAH

Hanya itu Giselle mendengar kata itu membuat merasa seperti mimpi yang tidak pernah ia impikan oleh nya.

Ia dan sang ibu berada ditempat berbeda sebelum acara ijab kobul ia tidak bileh keluar dari situ. Namun acara itu selesai aku mulai keluar dari ruangan itu dengan ditemani oleh sang ibu untuk menuju tempat ijab tadi.

Saat memasuki ruangan itu semua orang melihat dengan tatapan kagum dan terkejut karena penampilan yang terbalut oleh kebaya modern berwarna putih membuat ia terlihat anggun.

Langkah demi langkah ruangan itu hanya terdengar suara langkah sepatu dari Giselle yang menuju tempat duduk disamping Satria yang masih bengong karena penampilan Giselle yang menawan itu.

Semua orang pun tersadar dan melanjutkan acara selanjutnya yaitu pemasangan cincin oleh Satria dan Giselle yang menandakan bahwa mereka sudah terikat oleh hubungan yang serius yaitu rumah tangga harus mereka jalanin.

Satria terlebih dahulu memasangkan cincin dijari manis Giselle dan dilanjut dengan memasangkan dijari Satria. Pemasangan pun selesai Giselle lantas mencium punggung tangan sebagai rasa hormat kepada sang suami lalu Satria mencium kening Giselle.

Beberapa jam kemudian...

Acara pun hampir selesai sehingga membuat mereka segera melalukan sesi foto bersama sama dengan para keluarga yang hadir untuk sebagai kenangan yang tidak akan terulang kembali.

Walaupun sang mempelai wanita seperti melakukan nya dengan terpaksa melangsungkan pernikahan itu agar tidak terjerat oleh masalah yang lalu tertapi membuat menghadapi masalah yang tidak ia impikan selama ini.

"Kalo dia tau gimana nasib gue ini, mana gue udah jadi suami orang"ucap didalam batin Giselle.

Bersambung...

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!

PERNIKAHANWhere stories live. Discover now