23. PERNIKAHAN

47 5 0
                                    

Mereka sudah pulang, walaupun sedikit telat. Di lanjut dengan makan malam, selesai makan mereka menuju kamar masing masing untuk istirahat.

Tengah malam...

Giselle terbangun dan kebetulan Satria masih terbangun. Satria yang melihat Giselle yang tiba tiba bangun pun bertanya.

"Kenapa tiba tiba bangun sell?"

"Satria, temenin gue cari makanan dong. Laper lagi nih gue"

Satria pun menyetujui, setelah itu mereka mengambil jaket karena cuaca. Mereka turun menuju bawah dan keluar. Menyalakan motor dan melaju keluar gerbang untungnya pak satpam masih ada, Satria yang membawa walaupun tidak tau daerah itu. Tapi tenang Giselle akan menuntutnya.

Sampai di tempat yang dituju yaitu Pecel Lele pak Samsul. Warung pecel lele langganan Giselle sampaj di sana mereka langung duduk dan di layani oleh pemiliknya.

"Neng, tumben ke sini malem"

"Lagi pengin aja pak"

"Pecel lele 2 sama es teh 2 pak"

"Di tunggu ya neng"

"Kamu sering makan disini?" tanya Satria

Giselle pun menganguk, tak berselang lama pesanan mereka pun datang, makankan mereka pun di taruh meja tak lupa juga mengucapkan terima kasih, mereka mulai menyantap pecel lele.

Selesai...

Mereka pergi sambil mengelilingi kota di malam hari, berhenti sejenak di taman kota sambil ngobrol sebentar

"Giselle saya mau tanya 'Dia' itu siapa?"

"Mahen, dia itu sepupu jauh gue yang kaya kakak gue, suatu yang terjadi sama gue pasti dia tau, pernah pas itu dia suruh anah buahnya mukulian orang yang lagi deket sama gue"

"Terus kamu udah bilang kalo udah punya suami sama Mahen?"

" Belum, gue takut kalo lo di pukulin sama Mahen"

"Nanti, saya coba bilang sama dia"

Mereka pulang setelah bicara di taman saat di perjalan mereka sama sama menikamati udara malam itu dan tanpa sadar mereka sudah mulai terbuka satu sama lain.

Sudah sampai di rumah mereka langaung pergi ke kamar untuk melanjutkan tidur karena kenyang dan lelah.

Siang pun datang mereka berdua bangun telat karena semalem sehingga membuat Bunda harus turun tangan membangunkan mereka untuk makan siang. Tapi saat mencoba membangunkan Giselle Bunda tidak sengaja menyentuh area kepala, panas rasanya. Saat itu juga membangunkan Satria untuk menjaga Giselle sementara Bunda mengambil air untuk mengompres.

Satria mencoba membangunkan juga, untungnya Giselle membuka matanya walaupun sedikit dan diiringin suara lirih.

"Satria, sakit" ritih Giselle

"Mana yang sakit sell, saya turun panggil Bunda iya" ucap panik Satria namun di cegah Giselle, membujuk lagi akhirnya Giselle pun melepaskannya.

Dengan cepat Satria langsung turun menuju Bunda yang lagi menyiapakan air untuk mengompres. Satria pun dengan cepat mengambil air yang sudah siapkan Bunda, Mereka yang disana bingung dengan tingkah Satria dan Bunda.

Satria dengan hati hati membawa air itu agar tidak berceceran di lantai. Sampai kamar Satria langsung menaruh kain di arena kepala Giselle. Sementara yang lain pun ikut Satria ke kamar saat mereka melihat Giselle yang terbaring lemas pun heboh tapi Satria melihat mereka dengan tatapan tajam seketika menjadi hening dan keluar dari kamar.

Saat mereka mau menuju bawah mereka bertemu Bunda yang membawa Bubur. Mereka langsung menghampiri Bunda dan menanyakan Giselle

"Bunda, itu Giselle kenapa?" tanya Anza

"Giselle badannya panas, kalo mau liat bareng Bunda aja. Ayuk" ajak Bunda

Di ambang pintu mereka melihat dengan jelas saat Satria dengan telaten merawat Giselle yang sedang sakit. Bunda masuk sambil menanyakan keadaan Giselle dan menyuruh Giselle memakan bubur agar perutnya tidak kosong dan minum obat.

Satria pun mengambil alih tugas Bunda untuk menyuapi Giselle. Bunda yang melihat itu pun menyuruh mereka untuk keluar dan memberikan ruang untuk mereka berdua.

BERSAMBUNG....

MAAF KALO KURANG NYAMBUNG ALURNYA

TERIMAKASIH BUAT PEMBACA!!

PERNIKAHANWhere stories live. Discover now