40. PERNIKAHAN

99 1 0
                                    

Gadis itu terbangun dari tidurnya dan berteriak

AAAAHHHH!!!

Gadis itu dan melihat sekitar kamarnya, terpaku dengan arah jarum jam membuat gadis itu berteriak kembali.

AAAAHHHH BISA TELAT GUE!!!!

Lari terburu buru dan bersiap siap, setelah itu gadis itu berlari keluar dan menuju mobilnya, pergi ke suatu tempat.

Disisi lain.....

Di suatu tempat akan ramai dengan banyak orang, ada acara hajatan.

Sebuah mobil berhenti tak jauh dari sana, pemilik itu pun turun dengan anggunly.

Gadis itu duduk di sana. Gadis itu Giselle Putri Wijaya dia kembali ketempat dimana awal masalah terjadi.

Kejadian di awal pun kembali terjadi, Giselle yang sangat gemar menari pun terpukau dengan tarian disana. Maju tanpa melihat ekspresi wajah mereka di sekelilingnya.

Giselle yang menari dengan seorang laki-laki yang berada di mimpi ternyata lebih ganteng dari yang di mimpi yaitu Satria Adipati Bagaska. Tarian sudah selesai, lalu mereka di hampiri oleh beberapa orang dan membawa mereka ke tempat seperti orang menikah.

"Apa-apaan ini!?" Tanya Giselle dengan bingung dan kesal karena dipaksa untuk mengikut.

"Kalian harus kami nikahkan karena sudah menarikan tarian tadi" jawab sepuh di sana.

"Wah ngga bisa gini dong, saya ngga terima!!" Bantah Giselle.

"Lo juga protes dong jangan diem aja" ucap Giselle ke Satria.

"Ngga bisa, konsekuensinya Keluarga saya" jawab Satria.

Giselle pergi dari sana tanpa memperdulikan orang disana dan juga Satria yang mencegahnya. Namun sebelum Giselle bener bener pergi dia berbalik dan mendekati Satria.

"Bawa keluarga kamu lengkap jangan ada yang kurang ke alamat ini" ucap Giselle sambil memberikan kartu namanya yang tertera alamat rumahnya.

Setelah itu Giselle bener bener pergi dari hadapan satriaa.

Di mobil...

"Kenapa ngga langsung aja" ucap kesal Giselle sambil memikul stir mobil.

Kanjeng ratu tercinta

Bun besok aeri pulang jangan lupa masak yang spesial ya
Juga aeri mau bilang sesuatu sama bunda dan ayah
Nanti

Ya udah kamu hati hati jalan punlangnya
Tenang nanti bunda masakin yang banyak

Ini aeri mau berangkat Bun

Giselle pergi ke apart nya sebentar untuk mengambil keperluan setelah itu kembali ke jalur arah pulang.

Sudah setelah jalan dan Giselle berhenti sebentar di minimarket untuk membeli makanan, hari ini sudah mulai tengah malam.

Saat sedang makan di mobil tiba tiba ponselnya bergetar dan nampak nomor asing yang masuk, tanpa pikir panjang Giselle mengangkat nya.

Telfon

Halo
Ini siapa?

Ini yang tadi
Yang di suruh ke rumah mbaknya

Ooh Satria
Kenapa?

Ini beneran mba
Kita ke rumah mbaknya

Iya bener
Lo kira gue boong gitu
Harusnya lo berangkat siang tadi biar ngga
Kelamaan sampenya

Ini baru mau berangkat mba
Kalo gitu saya tutup, buat pastiin bener apa ngga nya.


Paginya.....

Giselle sudah di rumah, di lanjut dengan rutinitas lari pagi menjelang siang. Namun sudah mau siang Giselle belum pulang juga ke rumah sehingga bunda tiba tiba menelponnya.

"Bun, kenapa?"

"Kalo gitu aeri pulang sekarang"

"Aeri tutup dulu Bun"

Percakapan dengan bunda setelah itu Giselle buru buru pulang karena sudah ditunggu.

Sampai dirumah...

"BUNDA AERI UDAH SAM..Pai" teriak Giselle namun disana usah ada Satria dan keluarga.

"Aeri kamu bikin masalah apa?" Tanya bunda.

"Little, bentar lagi juga selesai kok" ucap Giselle sambil mengeluarkan sesuatu di tas kecilnya, dan meletakkan di atas meja.

Sebuah kotak di atas meja membuat orang tua Giselle bingung.

Saat bunda mengambil dan membukanya seketika berteriak

ASTAGA AERIII!!

Beberapa hari kemudian...

Mereka sudah SAH menjadi pasangan, mengundang semua orang yang dikenal tanpa menutupinya.

Malamnya...

"Kenapa ngga disana aja menikahnya" tanya Satria.

"Iya ngga mungkin lah, gue ini akan satu satunya" ucap Giselle.

"Mana mungkin gue nikah tanpa ada orang tua, temen" lanjut Giselle.

"Kamu lebih ganteng dari yang di mimpi" ucap Giselle.

"Kamu juga lebih cantik" ucap Satria juga.

END

Mungkin Sampai di sini saja cerita dari Giselle dan Satria yang menikah karena Giselle melanggar tradisi di desa Satria.

PERNIKAHANDove le storie prendono vita. Scoprilo ora