CHAPTER 4: Pertumbuhan dan Perkembangan

2.8K 287 7
                                    

Chapter 4 | Peta Sekolah

•••

Agrey berjalan menyusuri perpustakaan sekolah, tujuannya kini adalah mencari buku sejarah untuk referensinya menulis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Agrey berjalan menyusuri perpustakaan sekolah, tujuannya kini adalah mencari buku sejarah untuk referensinya menulis. Ia berjalan sampai ke rak paling pojok perpustakaan, rak ini berisi buku-buku besar dan tebal. Tampak sekali buku di rak ini jarang diminati, terlihat dari debu yang menempel pada covernya.

Atensi Agrey jatuh kepada buku besar dengan cover bergambar peta dunia. Saat Agrey membuka halaman pertamanya, hal yang pertama Agrey lihat adalah, buku ini sudah usang. Banyak bekas gigitan rayap di kertasnya, dan juga warna kertas yang mulai memudar.

Tiba di pertengahan buku, selembar kertas seperti poster Agrey temuka terselip di lembaran buku ini. Agrey mengambil dan membuka lipatannya.

Selembar peta.

Agrey meneliti peta tersebut, sepertinya ini adalah peta sekolah. Terlihat dari posisi gerbang, gedung utama, gedung kedua, dan gedung ketiganya yang memang sama persis dengan sekolahnya.

Saat sedang memperhatikan peta itu, fokus Agrey terpusat pada daerah berwarna merah, tepatnya di belakang laboratorium IPA.

"Bukannya di belakang lab IPA kosong?" gumamnya mengingat-ingat.

Merasa janggal, Agrey memutuskan untuk membawa peta itu diam-diam dan disembunyikannya dalam saku. Namun sebelumnya Agrey sudah memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat aksinya.

Lalu Agrey melenggang pergi meninggalkan perpus, dan melupakan tujuan utamanya datang ke perpus untuk mencari buku sejarah.

•••

Gadis itu mengitari daerah kosong yang hanya terisi lemari kaca besar berisi piala. Agrey melipat tangannya di depan dada, memperhatikan bayangan dirinya sendiri dari kaca lemari. Namun ia menoleh ke belakang saat siluet seorang laki-laki datang dari belakang.

"Lagi ngapain?"

Agrey menatap orang tersebut, rupanya teman sekelasnya, "Lagi liat-liat aja, lo sendiri ngapain?" tanya balik Agrey.

Ardeo mengedikkan bahunya, "Abis dari lab IPA, pengen aja ke sini, kayanya adem."

Agrey mengangguk, "Oh, gitu. Ya udah gue duluan ya," pamitnya lalu melenggang pergi meninggalkan Ardeo yang menatap kepergiannya.

Saat tubuh Agrey semakin menjauh, Ardeo menoleh ke depan menatap lemari kaca di hadapannya.

"Mungkin, dia juga tau?"

•••

"Terus kalo yang nomor 12 gimana?"

"Sama aja kaya nomor 7 tadi, Drey. Cuma beda yang diketahui, coba itung pake rumus yang tadi."

Bukan Kelas UnggulanWhere stories live. Discover now