💕38💕

377 31 28
                                    

Last chapter di akhir Ramadhan gaess😂.
Rasya&Fanny Wedding Day~.

Semoga suka yaah💕.

.

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~ISWY~

*SKIP.. 5 HARI KEMUDIAN...

Pukul 8 pagi hari, di sebuah gedung mewah, Rasya berada disuatu ruangan. Bersama Mama Yaya yang sedang meriasnya.

Rasya mengenakan pakaian putih melayu yang modern dan mewah. Wajahnya pun sangat mengekspresikan gugup dan khawatir.

Ya, hari ini adalah hari pernikahan Rasya dan Fanny.

Setelah riasan Rasya sudah selesai, Mama Yaya mengambil sebuah tanjak melayu yang terbuat dari kain premium, dan hiasan batu berlian.

Mama Yaya mengenakan tanjak tersebut di kepala Rasya. Membuatnya tersenyum sekaligus terharu melihat penampilan Rasya yang seperti pangeran mahkota.

"Tampan sekali Anak Mama..." ucap Mama Yaya, menatap wajah Rasya dari cermin rias.

Rasya membalas senyuman lembut sang Mama. Lalu menggenggam jemari Mama Yaya dengan lembut dan erat.

"Jantung Rasya tidak bisa berdetak pelan Ma... Rasya takut" ucap Rasya dengan sangat pelan.

Mama Yaya tertawa pelan mendengarnya.

"Mama paham, sayang. Dulu Papa juga sepertimu sebelum ijab kabul. Tidak tenang, dan takut. Kuncinya hanya satu, berdoa dan yakin.. Rasya pasti bisa mengucapkannya dengan benar, serta tegas dan jelas. Okey?" Ucap Mama Yaya.

Rasya mengangguk pelan menjawabnya.

'Cklek...'

Seseorang memasuki ruangan, sembari tersenyum lembut.

"Wah.. Anak Papa tampan sekali" ucap Papa Boy sembari mendekati mereka.

Rasya hanya tersenyum menjawabnya. Karena perasaaannya masih khawatir.

"Tenang. Kau pasti bisa melaluinya kok" ucap Papa Boy yang menyadari perasaan Rasya.

"Rasya sedang mencoba tenang, Pa. Tapi jantung ini tidak mau berdetak normal" ucap Rasya, dan membuat kedua orangtuanya tertawa pelan.

"Haha... Lakukan square breathing 5 kali" ucap Papa Boy.
(Search aja di yutup/gugel bagi yang tidak tidak paham😁)

Rasya mengangguk, dan melakukan square breathing seperti yang dikatakan Papa Boy.

Setelah selesai, perasaan Rasya mulai tenang. Walau masih terasa kekhawatiran. Setidaknya, hal itu membantu otaknya lebih rileks.

"Heum... 15 menit lagi. Masih ada 5 menit untukmu disini. Mama akan memeriksa Aisyah yang merias Fanny" ucap Mama Yaya sembari berjalan keluar ruangan.

Setelah Mama Yaya keluar ruangan, Papa Boy memegang kedua pundak Rasya dari belakang, dan menatapnya dari cermin rias.

Papa Boy tersenyum tipis melihatnya.

I Still Want You.. {R💜F}Where stories live. Discover now