29

485 30 23
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~ISWY~

*Skip, Keesokan Harinya...☀️

Pukul 6 pagi hari, Rasya sudah siap dengan pakaian formal kantornya. Ia merapikan pakaiannya didepan cermin, sembari sesekali memegang kepalanya yang sedikit pusing. Ya, efek cairan pelemah masih bersisa di tubuhnya.

Namun Rasya tidak memperdulikan hal itu. Ia lebih memilih untuk masuk kantor karena karirnya juga penting untuk kehidupannya. Ia tidak ingin hanya dilihat sebagai anak dari pemilik perusahaan besar. Tapi ia juga ingin hasil karya dan pekerjaannya diakui oleh dunia.

Setelah selesai dengan penampilannya, Rasya langsung berjalan menuju ruang makan.

Di ruang makan, terlihat Papa Boy dan adik-adiknya disana yang sedang menunggu masakan Mama Yaya matang.

"Selamat pagi.." ucap Rasya, sembari duduk di kursi makan.

"Pagi, Abang...~" jawab si kembar dengan ceria.

Papa Boy tersenyum menatap Rasya sembari memberikan gelas berisi minuman.

"Pagi,.. sekarang minum ini dulu" ucap Papa Boy.

"Ini apa, Pa?" Tanya Rasya.

"Masih obat penawar. Ini terakhir" ucap Papa Boy.

Rasya mengangguk dan meminumnya.

"Abang, jangan seperti semalam lagi ya. Sangat tidak cocok Abang seperti itu" ucap Yahsya.

"Eihh, tapi aku suka Abang Rasya seperti itu" ucap Aisyah sembari tersenyum.

"Tidak cocok~. Tidak suka" ucap Yahsya sembari bergidik geli.

Rasya hanya tersenyum kecil menjawabnya, karena juga sedang menahan rasa pahit dari minuman yang diberikan Papa Boy.

"Okeyy, sudah matang. Scramble egg, waffle, dan mentega almond. Perpaduan yang baik untuk pagi hari" ucap Mama Yaya sembari memberikan makanan tersebut ke masing-masing kesayangannya.

Lalu Mama Yaya melanjutkan menuangkan susu untuk Yahsya dan Aisyah, dan teh hangat untuk Papa Boy.

"Waaahhh~~..." ucap Yahsya dan Aisyah bersamaan.

"Karena Rasya sedang masa pemulihan, Air putih hangat sangat baik untukmu" ucap Mama Yaya sembari menuangkan air hangat untuk Rasya.

Rasya mengangguk menjawabnya.

"Sekarang, ayo berdoa dulu sebelum makan. Yahsya, mau coba memimpin doa?" Tanya Papa Boy dengan lembut.

"Eih?? Yahsyaa?" Tanya Yahsya balik.

"Penerus Papa, kan dirimu" ucap Rasya sembari tertawa pelan melihat ekspresi Yahsya.

"Iya benar juga.. Tapi,... ehm.. kan ada Papa dan Abang Rasya.." ucap Yahsya dengan pelan.

"Mau atau tidak?~" Tanya Papa Boy lagi dengan nada bercanda.

Mama Yaya tertawa pelan sembari menepuk pundak Papa Boy, karena mengerti sang suami sedang iseng.

"Eummm... okeey. Ayo berdoa" ucap Yahsya dan segera memimpin doa.

Papa Boy tersenyum bangga melihat Yahsya yang pertama kali memimpin doa sebelum makan tepat dihadapannya. Ya, ini juga salah satu cara Papa Boy untuk melatih Yahsya dalam hal menjadi pemimpin.

I Still Want You.. {R💜F}Where stories live. Discover now