13

433 32 20
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'..

.

~ISWY~

*SKIP... 3 TAHUN KEMUDIANNNN...
(INGAT, SUDAH 3 TAHUN KEMUDIAN...)

Suatu malam, seorang wanita sedang bersenang-senang bersama beberapa temannya di sebuah festival.

Festival itu sangat ramai, hingga sang wanita juga teman-temannya terlarut dalam festival yang menyenangkan itu.

Karena sudah terlarut dalam dunianya, seorang pria mendekatinya dan menggenggam tangannya. Menariknya dengan lembut ke suatu tempat.

Wanita itu hanya mengikutinya karena ia berpikir, pria itu hanya ingin berkenalan dengannya.

Namun nyatanya, pria itu membawanya ke tempat yang sangat sepi.

"Kenapa kau membawaku kesini?" Tanya sang wanita dengan mulai ketakutan.

"Tenang saja.. Aku hanya ingin menyelamatkanmu"

Lalu, 3 detik kemudian...

3

2

1

.

"KABOOOOMMMM!!!!!!!"

"AAAAA!!!~~~~"

Aisyah langsung memeluk Papa Boy erat, karena ketakutan mendengar cerita dari Yahsya.

"Tempat festival itu meledak!!! Dan semua orang yang ada disana tewass seketikaa!!!" Lanjut Yahsya dengan mendalami ceritanya layaknya membaca puisi.

Aisyah semakin memeluk Papa Boy erat. Papa Boy dan Mama Yaya hanya tertawa pelan melihat kelakuan anak kembarnya.

Sementara sang Abang Tampan yaitu Rasya, hanya diam saja sembari mengerjakan tugas kuliahnya di laptop.
(Sekedar info, Rasya sudah kuliah semester 4)

"Ughh... seramnya~. Lalu bagaimana dengan wanita itu??" Tanya Aisyah yang takut namun penasaran.

"Wanita itu selamat. Dari pengakuannya sendiri, wanita itu langsung berlari pulang meninggalkan pria yang menyelamatkannya tadi, setelah ledakan itu terjadi" jelas Yahsya.

"Ohh.. tapi benarkah? Langsung pulang begitu saja? Tanpa mengucapkan terimakasihh???" Tanya Aisyah dengan sangat menggemaskannya.

"Aisyah sayang, berdasarkan riset penelitian psikologi, seorang yang sedang panik, terkejut, atau ketakutan, akan langsung melakukan tindakan sesuai refleks. Dan mungkin, refleks wanita itu adalah.. berlari menjauh" jelas Papa Boy.

"Ouuuhh~ otee, Aisyah sudah paham" ucap Aisyah.

"Tapi anehnya, dalam berita itu.. tidak disebutkan dimana terjadinya. Padahal dalam sebuah berita, harus menyertakan keterangan tempat sesuai fakta" timpal Rasya.

"Mungkin, dari pihak pemerintahannya tidak ingin disebar luaskan" ucap Mama Yaya.

"Kalau tidak ingin disebar luaskan, kenapa masih saja diberitakan? Seperti ingin menyebarkan hoax"

Pernyataan dari Rasya membuat Mama Yaya berpikir 2 kali.

"Hmm... benar juga apa katamu" gumam Mama Yaya.

"Dimanapun, atau benar tidaknya berita itu, kita tetap harus bersyukur... Karena kita masih diberi kesempatan untuk hidup bahagia saat ini. Dan Insya Allah, untuk selamanya" ucap Papa Boy dengan lembut.

Si kembar mengangguk setuju.

"Dan pertanyaan terakhir. Kenapa kau bisa tau dan mengerti tentang berita itu?" Tanya Rasya sembari menutup laptopnya.

I Still Want You.. {R💜F}Where stories live. Discover now