15

421 33 12
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~ISWY~

*Skip... 2 Minggu Kemudian..

'Cekrekk!... cekrek!'

"Okee bagus, sedikit senyum.."

'Cekrek!..'

"Tampan!, pose lain..."

'Cekrekk..! Cekrek!..'

"Wahh, SIP! perfect..."

Rasya menghela nafas lega disaat pemotretannya sudah selesai.

Ya minggu pagi ini, ia sedang membantu Mama Yaya untuk menjadi model dadakan untuk buku katalog.

Karena hari itu mereka akan memiliki banyak aktivitas keluarga, pemotretan itu dilaksanakan mulai dari pukul 5 pagi.

"Awwhh~.. Anak Mama tampan sekali. Bolehkah sekali lagi dengan pose yang Mama inginkan?" Tanya Mama Yaya penuh harap.

"Ok, terakhir" ucap Rasya.

"Yeayy... konsep anak nakal" ucap Mama Yaya membuat Rasya terkejut.

Bahkan sang fotografer pun terkejut.

"Apa? Anak nakal?" Tanya Rasya tidak percaya, karena ia merasa seperti di doakan.

Apalagi Mamanya sendiri yang mengatakannya.

"Hanya konsep, sayang. Hanya ber-ga-ya. Apa salahnya. Yang penting kau tidak benar-benar menjadi anak nakal" ucap Mama Yaya.

"Emm... Rasya tidak pernah melakukan konsep anak nakal" ucap Rasya sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal.

Mama Yaya menghela nafas lelah, lalu memberikan properti rokok palsu.
Rasya mengernyitkan dahinya sembari menatap rokok palsu itu.

"Tekan tombol nya" ucap Mama Yaya.

Rasya menekan tombol kecil dibawah rokok palsu itu. Dan seketika, ujung rokok palsu itu berwarna merah kehitaman seperti terbakar, dan keluar asap.

"Woww.. seperti asli" kagum Rasya.

"Eh... tapi, asapnya tidak berbahaya kan Ma?" Tanya Rasya lagi.

"Tenang saja. Asapnya itu terbuat dari bahan aromaterapi. Sudahlah, sekarang berpose seperti mafia yang sombong" ucap Mama Yaya.

Rasya mengerjapkan matanya sejenak, lalu mengangguk paham dan mulai berpose.

"Seperti ini?" Tanya Rasya.

Mata Mama Yaya berbinar, dan mengangguk semangat. Dan mengkode sang fotografer.

"Baik, saya mulai ya. Satu... dua..."

'Cekrekk...'

"Wahh... gaya ini sangat cocok dengan Tuan Muda Rasya" kagum sang fotografer.

Rasya hanya tersenyum tipis sembari memainkan asap dari rokok palsu itu layaknya anak kecil.

Mama Yaya menggeleng pelan melihat tingkah anak sulungnya, sembari memeriksa hasil foto tadi.

"Wahh.. sangat sempurna. Kau tidak ingin melihatnya, sayang?" Tanya Mama Yaya.

Rasya langsung mendekati Mama Yaya, dan tersenyum melihat hasil fotonya.

I Still Want You.. {R💜F}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang