31

372 25 26
                                    

Jangan lupa tekan '🌟'

.

~ISWY~

*Skip Malam Hari...🌙

Hampir pukul 12 malam, mobil Papa Boy baru saja memasuki bagasi mobil. Ya, Papa Boy dan Mama Yaya baru saja pulang dari kencan Anniversary mereka.

Setelah memarkirkan mobil dan mematikannya, Papa Boy menatap Mama Yaya yang sudah tertidur sembari memeluk boneka teddy bear pink.

Boneka teddy bear, yang merupakan hadiah pertama dari Papa Boy untuk Mama Yaya.

Papa Boy tersenyum lembut dan mengusap pipi Mama Yaya.

"Cantik.." batin Papa Boy, lalu mengecup lembut kening Mama Yaya.

Setelah itu Papa Boy turun dari mobil, dan berjalan ke sisi mobil lainnya untuk menggendong Mama Yaya. Lalu Papa Boy memasuki rumah.

Dengan pelan, Papa Boy mengucap salam, dan berjalan menuju kamar melewati ruang tengah.

Di ruang tengah, Papa Boy lagi-lagi tersenyum melihat ketiga anaknya yang sudah tertidur, dengan TV yang menyala.

Papa Boy melanjutkan jalannya ke kamar, dan menurunkan Mama Yaya perlahan di ranjang. Lalu Papa Boy melepas sepatu wedges yang dikenakan Mama Yaya, dan mengganti pakaian Mama Yaya dengan piyama.
Setelah itu, Papa Boy menyelimuti Mama Yaya dan mengecup keningnya.

Papa Boy kembali ke ruang tengah, menatap sejenak anak-anaknya yang sudah tertidur pulas dengan gaya yang berbeda diatas kasur sofa.

Aisyah yang tidur berbantalkan perut Rasya, Yahsya yang paling memakan tempat dengan gaya tidur yang abstrak, dan Rasya yang terlihat paling rapih dengan sebuah buku di tangannya.

"Menggemaskan sekali" batin Papa Boy sembari tersenyum.

Lalu Papa Boy mematikan TV, dan memindahkan si kembar satu persatu ke kamar.
Setelah itu, Papa Boy membereskan ruang tengah sejenak. Lalu menatap Rasya yang masih tertidur.

Seketika, Papa Boy teringat dengan Rasya saat kecil. Dimana Papa Boy masih merawat Rasya sendirian.

Bagi Papa Boy, Rasya bukanlah hanya seorang anak untuknya. Rasya jauh lebih berarti.
Rasya alasan Papa Boy untuk bertahan hidup. Rasya, alasan Papa Boy untuk kembali dengan Mama Yaya. Dan juga Rasya, bagian dari hidupnya.

Papa Boy duduk disisi Rasya, dan mengusap lembut rambut Rasya.

"Entah apa yang terjadi jika.. Papa kehilanganmu. Papa tidak akan bisa bertahan tanpamu.."

.
.
.
.
.

*Skip keesokan harinya...☀️..

Pukul 4 pagi, Rasya baru saja bangun dari tidurnya. Ia menatap sekeliling, dan baru tersadar bahwa sudah berada dikamarnya. Karena seingatnya, tadi malam Rasya menemani adik-adiknya menonton film kartun.

Namun karena kepalanya terasa pusing, Rasya tertidur duluan.
Rasya memegang lehernya yang terasa pegal tiba-tiba.

"Apa yang terjadi denganku sih?" Keluh Rasya sembari turun dari ranjang.

Lalu ia memilih untuk mengambil air wudhu, dan bergabung dengan keluarganya untuk sholat tahajud berjama'ah di mushola rumahnya.

.
.

*skip, pukul setengah 7 pagi...

Di pagi hari minggu yang cerah itu, Rasya menatap layar komputer di ruangan rahasianya.

I Still Want You.. {R💜F}Where stories live. Discover now