DATB - 2 | Teruntuk Pasha

81 24 11
                                    

¤ Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤ Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

***

02. TERUNTUK PASHA

"Kasta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kasta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan. Seharusnya kita tahu dia hanya sekedar singgah sementara, bukan menetap selamanya."

🎶 Lara - Dialog Senja

***

"Gue kangen banget sama lo..." lirih Pasha menahan air matanya.

Alih-alih menjawab, Nadira langsung mendorong Pasha agar menjauh. Nadira terlihat bingung. Tetapi raut gadis itu berubah lalu tertawa saat melihat mata Pasha yang sembab.

"Demi apa lo nangis? Hahaha! Cowok kok nangis!" Ledek Nadira lalu melanjutkan tawanya.

Pasha tak masalah mendengar itu. Yang penting ia bisa melihat Nadira lagi. Ia benar-benar merindukannya. Selama 10 tahun, Pasha selalu dihantui oleh rasa bersalah dan kehilangan.

Pasha beralih fokus pada bawaan gadis itu. "Sini gue bantu!" Tanpa menunggu jawaban Nadira, ia langsung mengambil alih kertas-kertas itu.

Nadira tak menolak, untung juga dirinya ada yang bantu. Apalagi ruang osis masih jauh. Biar saja Pasha yang bawa, pikirnya.

Mereka berjalan beriringan membuat hati Pasha semakin berbunga-bunga. Tetapi tanpa sadar, dari kejauhan ada seseorang yang mengamati Pasha dan Nadira. Orang itu meremas kuat roknya berusaha menahan rasa cemburunya.

******

"Gue ada denger gosip, katanya tadi lo berduaan sama Pasha di ruang osis. Itu bener, Nad?" Tanya Aluna membuat Nadira gelagapan.

"Hah, gue? Ya enggaklah! Ngapain gue berduaan sama Pasha!!" Jawab Nadira mengelak.

(Kenapa? Kenapa lo sembunyiin semuanya dari gue? Lo anggap gue sahabat gak sih?) Aluna kecewa karena Nadira berbohong.

Padahal di masa depan, Pasha pernah cerita kalau dirinya sering menghabiskan waktu dengan Nadira di sekolah. Walau ujungnya Nadira menjauh.

"Oh iya! Bentar lagi gue ultah! Gue boleh minta bantuan gak, Lun?" Tanya Nadira. Seketika badan Aluna menegang.

Aluna mengingat kejadiannya. Hari ulang tahun Nadira ke-18 itu adalah hari di mana Nadira dibunuh oleh Kartika.

"Apa?" Sahutnya. Nadira segera mengeluarkan sebuah surat lalu diberikan pada Aluna.

"Tolong kasih surat ini ke Pasha! Kasih sebelum ulang tahun gue!"

Di masa lalu, Nadira memang menitipkan surat untuk Pasha di 3 hari sebelum ulang tahunnya. Tapi karena Aluna mendadak demam, ia menunda amanah itu. Secara tidak langsung, Aluna lah yang membuat Nadira meninggal.

DETECTIVE AND TIME BOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang