DATB - 21 | Memiliki Seutuhnya

327 197 112
                                    

¤  Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤  Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

21. MEMILIKI SEUTUHNYA

"Kisah kita memang tidak pernah dimulai, tapi kupastikan namamu tersimpan jauh di dalam hatiku.

🎶 Rossa & Afgan--Kamu Yang Kutunggu

*****

5 Jam yang lalu...

"Jadi, Zoya meninggal karena alat pernapasannya lepas? Berarti masih ada kemungkinan dia selamat, seandainya cuma keracunan?"

"Gue rasa begitu. Tapi siapa yang udah lepas alat pernapasannya ya? Coba liat rekaman sebelum yang ini!"

Kaesar mencari rekaman cctv di waktu sebelumnya. Dan akhirnya ketemu, Kaesar segera memutar rekaman itu sebuah laptop.

Awalnya ruang rawat itu kosong cukup lama. Kaesar memajukan rekamannya sampai di saat seseorang datang ke ruangan.

Dalam rekaman tersebut, terlihat orang pertama yang tertangkap cctv adalah Nadira. Cukup lama Nadira sendirian, sampai tiba-tiba Pasha datang.

"Pasha datang ke sana? Tapi kenapa gak bilang sama kita?" Aluna terus memperhatikan interaksi keduanya dalam rekaman cctv itu.

Saat Nadira keluar, Pasha masih berada di dalam ruang rawat Zoya. Anehnya, saat Pasha terlihat berbalik ingin keluar, rekaman cctv tiba-tiba berhenti di situ.

Dan di rekaman berikutnya, hanya rekaman cctv yang mereka putar pertama kali. Rekaman di saat ruangan sepi dan dalam keadaan alat bantu pernapasan Zoya sudah terlepas.
_________

"Dengan cara apa lagi supaya kita tau siapa pembunuh Nadir?"

Rasanya ingin menyerah. Di ruangan itu mereka tidak menemukan apa-apa. Ditambah lagi, mereka terkunci dari luar. Masalah tidak ada habisnya.

Padahal, hari ini adalah hari kematian Nadira, hari terakhir mereka di masa lalu. Mereka harus berhasil menemukan pelakunya sebelum malam tiba.

Kaesar menggeleng lelah. "Kita cuma buang-buang waktu. Ke sini gak dapat bukti apa-apa. Cuman dapat sialnya."

"Maaf. Semua ini karena keegoisan gue. Ini salah gue..." lirih Aluna menunduk sambil menangis.

"Lo gak salah, Lun. Apapun yang terjadi, gue tetap ada di samping lo! Kita lewatin ini sama-sama ya? Kita pasti selamat dan balik lagi ke masa depan!" ucap Kaesar dengan senyum tulusnya.

Aluna langsung memeluk Kaesar. "Satu hal yang gak pernah gue sesali, yaitu jatuh cinta sama lo. Makasih udah buat gue bertahan sampai sekarang!"

Setelah dipikir lagi, dibalik ini semua ada bagian bahagia yang hampir terlupakan. Mungkin tidak ada kisah Aluna dan Kaesar, jika tidak diawali dengan kematian Nadira.

Namun Aluna tidak pernah mengharapkan takdir itu menimpa sahabatnya.

Kaesar melerai pelukannya, ia mengamati jari manis Aluna yang terdapat cincin pemberiannya. "Suka sama cincinnya?"

"Iyalah! Suka banget!" sahut Aluna antusias.

"Terima cincin itu, artinya terima lamaran gue loh!" bisik Kaesar mengikis jarak sampai wajahnya dan Aluna hanya berjarak 5 senti.

DETECTIVE AND TIME BOOKWhere stories live. Discover now