DATB - 12 | Mimpi Buruk

404 184 15
                                    

¤  Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤  Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

12. MIMPI BURUK

"Jangan dulu lelah, yakin akan indah. Pejamkanlah mata, kita menjalaninya"

🎶 Batas Senja--Nanti Kita Seperti Ini

*****

"Pasha, sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Aluna sambil berjalan cepat karena lelaki itu menariknya dengan kasar.

"Ikut aja." sahut Pasha singkat.

Perasaan Aluna mendadak tidak enak. Sampai akhirnya Pasha yang menariknya kini berhenti di depan gudang.

"Kaesar sama Tiger ada di dalam?"

Bukannya menjawab, Pasha segera membuka pintu gudang dan mendorong Aluna untuk masuk ke sana.

Aluna mengusap punggungnya yang terasa sakit. Namun, saat ia ingin berdiri ternyata Pasha sudah menutup pintu.

"PASHA!! KENAPA LO KUNCIIN GUE?" teriak Aluna berusaha membuka pintu gudang itu.

Ia menoleh ke belakang. Gudang itu sangat kotor dan gelap. Aluna hanya bisa menangis lalu menyandarkan punggungnya di pintu. Aluna tidak menyangka dengan yang baru saja Pasha lalukan padanya.

"Pasha, lo kenapa..." lirih Aluna terisak tangis.

"KALAU GUE GAK BISA DAPATIN LO, KAESAR JUGA GAK BISA!!" teriak Pasha dari luar gudang.

Aluna kembali menangis setelah suara langkah kaki Pasha menghilang. Aluna berharap seseorang segera menolongnya.

Cukup lama berada di dalam gudang, pintu yang disandarkan Aluna tiba-tiba bergerak dan dibuka. Aluna segera berdiri karena yakin orang yang datang adalah Kaesar.

"Kaesar..." Aluna melangkah maju ingin keluar dari gudang, namun kakinya mundur saat menyadari siapa yang datang.

"Mau ke mana, Luna?" tanya Pasha tersenyum miring lalu maju mendekat.

"LO GILA, SA! LO GILA!!!!" bentak Aluna semakin mundur.

Pasha menunjukkan pisau yang dibawanya di depan wajah Aluna. "Yah. Gue gila. Gue gila karena lo!!"

Aluna tak berhenti menangis. "Jangan macem-macem! Atau gue akan..."

"Akan apa, hm? Lo itu gak lebih dari seorang pembunuh!!" sela Pasha menatap tajam.

"Yang bunuh Nadir sebenarnya bukan Kartika, tetapi lo sendiri!" lanjutnya berdesis.

Aluna menggeleng tak terima dengan tuduhan itu. "Gue bahkan gak masuk sekolah sebelum hari kematian Nadir. Gue belum sempat ketemu, tapi Nadir udah ditemuin tak bernyawa!"

"JUSTRU ITU! LO TERLAMBAT KASIH SURATNYA, AKHIRNYA GUE GAK TAU DAN GAK BISA NOLONGIN NADIR. LO PEMBUNUH, LUNA!!!" tuduh Pasha dengan suara keras.

DETECTIVE AND TIME BOOKWhere stories live. Discover now