DATB - 27 | Di Ujung Kematian

784 291 75
                                    

¤ Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤ Kasih komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

27. DI UJUNG KEMATIAN

"Cinta tidak selamanya harus memiliki, tetapi cinta akan selamanya kekal abadi di hati kita."

🎶 Serana - For Revenge

*****

"Kaesar. Lo ingkar janji."

Aluna terduduk lemas dengan perasaan teramat hancur. Bahkan, menangis pun rasanya tak bisa. Lelaki itu telah mengubah hidupnya. Tetapi di saat hidup Aluna membaik, dia justru pergi dan menyisakan semua kenangan yang tertinggal.

Lelaki itu pergi. Tidak ada lagi sosok Kaesar yang akan memberinya perhatian. Tidak ada lagi sosok Kaesar yang posesif. Dan tidak ada lagi sosok Kaesar yang menjadi alasannya bertahan.

"Kenapa? Kenapa harus berakhir seperti ini?" resah Aluna meneteskan air mata di kedua pipinya.

Tanpa sadar, di belakang Aluna ternyata sudah ada Pasha yang berdiri dengan tongkat besinya. Pasha mengangkat tongkat di tangannya tinggi-tinggi dan siap menghantam punggung Aluna.

"J-jangan, Sa... bi-biarin Luna tetap hid-dup..." pinta Tiger merintih kesakitan.

Pasha kaget melihat kondisi Tiger yang kepala dan wajahnya telah dipenuhi darah. Memang Pasha yang melakukannya. Tetapi saat lampu dimatikan, dia sulit membedakan mereka.

Air mata Pasha akhirnya lolos dan bersamaan tubuhnya luruh untuk menatap Tiger lebih jelas. "Ini perbuatan gue?" tanyanya merasa bersalah.

"K-kenapa la-kuin ini se-semua, Sa? Ini bu-kan diri lo yang g-gue ke-nal!" sahut Tiger kesulitan mengatur napasnya.

Mengingat kebersamaannya di sepanjang perjalanan tadi, Tiger tidak menyangka kini berakhir di tangan sahabatnya sendiri. Pasha, orang yang selama 17 tahun menemani proses hidupnya sampai sekarang.

"Gue emang salah, tapi gue mohon bertahan, Ger! Bukan lo seharusnya dapat ini semua!" ungkap Pasha berharap Tiger masih bisa selamat.

Bahkan dari yang Pasha lakukan untuknya, Tiger masih bisa tersenyum seolah memaafkan.

"Gue me-memang kece-wa. Ta-tapi g-gue gak bi-sa benci. Lo tet-tap s-shabat terba-ik gu-gue."

Tangan Tiger yang tadinya terangkat mengusap bahu Pasha, tiba-tiba turun dan bersamaan dengan Tiger yang sudah menutup rapat kedua matanya.

"TIGEEERR!!! MAAFIN GUEE..." teriak Pasha memeluk tubuh itu yang sudah tak bernyawa.

Bukan tanpa alasan. Pasha memang sudah lama menaruh dendam. Namun bukan pada Tiger, melainkan pada Kaesar dan Aluna.

Pasha menatap Aluna dari belakang. "Harusnya lo yang mati, sialan! Bukan Tiger!!" desisnya yang perlahan bangkit.

Ia meraih kembali tongkat besinya dan melangkah menuju Aluna. Kehilangan Tiger, membuat dendam Pasha semakin berkobar.

Tongkat besi panas itu diangkatnya tinggi-tinggi. Pasha menyeringai puas karena yakin tongkatnya akan membuat punggung Aluna patah dan melepuh. Walau, dendamnya tidak setimpal sampai di situ.

"Pasha jangan!!"

DOR!!
DORR!!

Desta berhasil membuat 2 peluru dari pistolnya bersarang di tubuh Nadira. Sama sekali Pasha tidak peduli, karena perasaannya pada Nadira sudah hilang.

DETECTIVE AND TIME BOOKWhere stories live. Discover now