MS. 14

4.1K 184 1
                                    

Hallo, selamat malam👋

Judulnya aku ganti jadi Shafa's Transmigration

Judul awal Acha or Shafa; Soul Transmigration

~ᕙSelamat Membacaᕗ~

"Dad ... tolong cari orang yang udah ngasih racun di makanan Shafa. Mom gak ikhlas Shafa pergi gitu aja." lirih seorang wanita parubaya seraya memeluk figura kecil di tangannya, menatap suaminya dengan tatapan sendu dan sembab.

"Dad dan anak-anak juga lagi usahain, Mom," ujar sang suami merengkuh tubuh pucat istrinya yang kian terus mengurus akibat menangis terus.

"Harusnya saat itu kita tetep di mansion mungkin kejadian ini enggak akan terjadi!" wanita itu mulai menangis kembali.

Pria yang menjadi suaminya itu ikut mengeluarkan air mata. Bagaimanapun ia juga sedih karna kehilangan sosok permata bagi mereka. Seseorang yang paling mereka jaga dan ratukan setelah istrinya.

"Dad pasti akan menemukan pelakunya, Mom. Dad juga enggak ikhlas. Nicholas sama Leon juga, mereka juga enggak ikhlas adek dan kakak mereka meninggal gitu aja."

Sedangkan diluar kamar, lebih tepatnya di ambang pintu seorang cowok berperawakan tegap itu menatap sendu kedua orangtuanya. Dia tidak bermaksud menguping, hanya saja dia yang memang akan menemui kedua parubaya itu urung tatkala mendengar perbincangan mereka.

"Leon akan berusaha, Dad, Mom." tekatnya kemudian beranjak dari sana, membiarkan dua parubaya yang menyandang gelar sebagai orangtuanya itu saling berbagi kesedihan.

***

Saat ini Marsha dan kedua temannya itu tengah menyantap makanan mereka dengan khidmat, seraya menikmati semilir angin di taman belakang sekolah yang memang jarang di kunjungi.

Kayle saat ini tengah merenung. Fikirannya berkecamuk, haruskah ia mengatakannya?

"Lo kenapa Kayle? Ada masalah?" tanya Lussy menyadari ada yang tidak beres dengan Kayle.

Sejenak, Kayle menatap Lussy dan Marsha yang kini tengah memandang kearahnya heran. Kayle menghela nafas pelan. Menutup matanya, kemudian membuka lagi seraya berkata, "Karen bakal pindah kesini."

Kayle menatap mereka yang tengah mencerna ucapannya. Tunggu, kenapa harus dicerna?

"Oh, Karen bakal pindah kesini ..." Lussy manggut-manggut mengerti, masih belum sadar dengan yang Kayle katakan barusan.

Detik berikutnya, "WHAT THE FUCK?! Serius lo?!" nah, kan, kalo udah konek ya kek gini.

Kayle mendengus, "Boongan. Ya kagak lah!" Kayle menyentil kening Lussy, membuat si empunya mengusap keningnya dan mengerucut sebal.

"Jadi ..." Kayle menunggu respon Marsha yang tengah terdiam.

Marsha menoleh, lalu tersenyum. "It's okey. Lo bersikap kek enggak ada masalah aja." katanya lalu menyeringai.

Sedangkan Lussy dan Kayle memandang satu sama lain. Heran? Tentu saja. Bagaimana mungkin mereka diam saja seolah tidak terjadi apapun setelah yang diperbuat mantan sahabat mereka itu?

Uh, apakah dia punya rencana?

***

Marsha tengah mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Cewek itu mengambil jalan pintas menuju apartemennya. Melewati gang yang memang jarang dilewati, lebih tepatnya sepi. Tetapi itu adalah alternatif agar Marsha bisa segera sampai di apartemennya.

Shafa's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang