MS. 01

7K 277 0
                                    

~𝕾𝖔𝖚𝖑 𝕿𝖗𝖆𝖓𝖘𝖒𝖎𝖌𝖗𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓~

Bau obat-obatan terasa menyengat di indra penciuman. Mata seorang gadis yang tengah terbaring di tidurnya mulai mengerjap, menyesuaikan pandangannya.

"Eungh," lenguhnya. Matanya mulai memindai sekitarnya. "Gue dimana?" Gumamnya, heran.

Cklek...

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang pria dengan balutan seragam dokternya. Pria itu mendekat, di belakangnya terdapat seorang suster.

"Akhirnya nona udah sadar. Gimana, apakah terasa ada yang sakit?" Tanyanya ramah. Dokter itu mulai memeriksa keadaannya.

"Saya dimana, dok? Terus saya kenapa?" Tanyanya pelan, ia memegang kepalanya yang terasa pening.

"Nona jangan terlalu banyak bergerak. Nona baru saja bangun dari koma." Dokter dan suster itu membantu gadis itu agar kembali berbaring.

"H-hah?" Beonya, tak paham.

"Nona baru sadar, apakah nona lupa? Nona koma akibat kasus tabrak lari." Ungkap sang suster.

Gadis itu mulai merenung. "Tabrak lari? Perasaan gue mati karna keracunan makanan deh, itu yang terakhir gue inget. Bahkan gue gak ngerasa di tabrak." Batinnya heran.

Dokter dan suster itu saling tatap karna keterdiaman sang pasien.

Dokter menghela nafas, "sepertinya Nona Marshava mengalami amnesia sementara, sus. Itu bisa terjadi karna pada saat itu dia mengalami benturan di kepalanya yang lumayan parah."

Gadis itu-Marshava yang tadinya tengah melamun, sontak mengangkat kepalanya menatap dokter.

"Nama saya siapa, dok?"

"Marshava, Marshava Evannie Smith," balas dokter. "Sepertinya Nona Marshava memang mengalami amnesia. Kita beritahukan dulu kepada nona Lashifa agar dia tidak kaget,"

"Baik dokter," suster itu keluar dari ruangan.

"Anying, tapi gue bukan Marshava. Gue Shafa Lussiana. Jangan bilang gue-" gadis itu membatin heran. Kemudian dia menutup mulutnya kaget. "Astaga," gumamnya.

"Ada apa Nona? Apakah ada yang sakit?" Tanya dokter, lagi.

Marshava menggeleng lemah. "D-dok, saya koma berapa hari?" Marshava menatap dokter.

"Em, kira-kira sebulan setengah."

"Trus Lashifa siapa?"

"Dia kakak nona." Tak lama pintu terbuka kembali, menampilkan seorang gadis yang seumuran dengannya.

Gadis itu nampak berjalan menghampirinya dengan langkah sedikit gontai.

"C-cha? Kamu udah sadar? Hiks... Jangan tinggalin kakak, Cha," gadis itu berjalan menghampirinya. Ia memeluknya.

"L-lepas," ujarnya terbata. Gadis itu melepas pelukannya. "Lo siapa?" Tanyanya datar.

"D-dok, beneran adek saya amnesia?" Gadis itu tak menjawab, malah balik bertanya kepada dokter.

"Benar nona. Tapi sepertinya hanya amnesia sementara," gadis itu mengangguk.

"Dek, ngga papa kamu ngga inget kakak. Yang penting kamu udah sadar, kakak bahagia kamu ngga ninggalin kakak," ucapnya lembut.

Marshava menatapnya datar. Sedetik kemudian dia mulai merasa kepalanya sakit bagaikan terkena hujaman duri.

"Arghh...," erangnya. Dokter, suster, dan gadis itu yang melihatnya panik seketika.

Shafa's TransmigrationМесто, где живут истории. Откройте их для себя