Popok Gajah

580 22 0
                                    

"Gagal juga? Memberi sedikit pelajaran pada bocah ingusan seperti itu saja kamu nggak bisa, dasar bodoh," ucap Bella mengumpat di depan anak buahnya karena rencananya untuk mencelakai Dalira gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gagal juga? Memberi sedikit pelajaran pada bocah ingusan seperti itu saja kamu nggak bisa, dasar bodoh," ucap Bella mengumpat di depan anak buahnya karena rencananya untuk mencelakai Dalira gagal.

"Maaf Boss, tapi orang suruhan saya bilang, Dalira di tolong oleh seseorang," ucapnya.

"Saya nggak peduli. Kenapa sih semua rencana yang aku buat selalu berantakan. Kapan mereka akan hancur?" ucap Bella mengepalkan tangannya geram.

"Sudah pergi sana!" ucapnya mengusir anak buahnya.

Bella kembali berpikir dengan cara apalagi ia harus menghancurkan Adam. Bella lalu mengeluarkan beberapa lembar foto dari dalam laci mejanya.

"Aha, aku masih punya ini ternyata," ucapnya.

***

Berhubung karena hari ini tidak ada kelas, Dalira memutuskan untuk beberes kamar dan rumah. Ia sengaja bangun lebih cepat dan membawa semua pakaian kotor menuju tempat cucian pakaian. Susan yang mendengar suara grasak-grusuk langsung melihat apa gerangan penyebab suara-suara tersebut.

"Eh, jangan, jangan! Kamu lagi hamil kok malah angkat-angkat air sih?" ucap Susan melihat Dalira yang sedang menuang air ke dalam mesin cuci.

"Nggak apa-apa Mi, biar cepet aja," ucapnya.

"Udah biarin Mami aja. Aduh, kalau lagi hamil begini nggak boleh angkat yang berat-berat, nanti kalau cucu Mami kenapa-kenapa gimana coba? Biar Mami aja, kamu bantu jemurin aja nanti ya?" ucap Susan.

Dalira pasrah dan mengangguk pelan. Ia hanya perlu menunggu sampai semua cucian selesai, lalu menjemurnya nanti.

"Mami yakin mau bantuin aku? Tapi itu kebanyakan pakaian punya aku sama Kak Adam, kan nggak sopan," ucap Dalira.

"Udah nggak apa-apa, kan yang nyuci mesin cucinya, Mami cuma tinggal masukin airnya lagi. Kamu bangunin Adam aja gih! Suruh bantuin kamu entar," ucap Susan.

"Iya Mi," ucap Dalira yang berjalan kembali ke dalam kamar untuk membangunkan Adam yang masih tidur pulas. Dalira menarik gorden jendela agar cahaya matahari masuk ke dalam kamar. Tanpa diminta pun, Adam membuka matanya karena terkena paparan sinar matahari.

"Udah pagi ya?" tanya Adam bangun dan bersandar di kepala ranjang.

"Iya, udah jam 8," ucap Dalira.

Adam beberapa kali menguap dan sesekali mengacak-acak rambutnya. Dalira berkacak pinggang menunggu Adam bangkit dari tidurnya, karena ia ingin mengganti sprei, sarung bantal dan juga selimut.

"Kenapa lihatinnya gitu banget?" tanya Adam.

"Kak Adam geser dulu deh! Aku mau ganti spreinya dulu," ucap Dalira menarik selimut yang digunakan Adam.

Jodoh '5' LangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang