Pasar Malam

699 32 14
                                    

Malam ini malam minggu, katanya malam minggu itu malam yang panjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini malam minggu, katanya malam minggu itu malam yang panjang. Kesempatan bagus ajak pasangan jalan berdua atau mesra-mesraan nonton di kamar buat yang udah halal, tapikan itu hanya berlaku untuk pasangan yang saling mencintai, kalau kasusnya seperti Dalira dan Adam mungkin itu tidak akan berlaku. Kalaupun iya, mungkin Dalira akan ogah diajak malam mingguan oleh Adam.

Dalira menghela nafas pelan, ia merasa bosan seharian di rumah. Rasa-rasanya ingin keluar untuk sekedar cari angin atau cuci mata, namun Dalira tidak tahu harus mengajak siapa. Kedua temannya itu pasti sedang asyik malam mingguan dengan pacarnya masing-masing. Berkali-kali Dalira menghela nafas kasar sambil berpangku tangan di atas ranjang.

Beda halnya Adam yang sedang asyik berbincang dengan teman-temannya lewat video call, sesekali juga terdengar suara tawa dari sana. Dalira sedikit iri dengan Adam yang selalu punya komunikasi yang baik dengan teman-temannya meskipun mereka jarang bertemu muka. Buktinya meksipun berjauhan teman-temannya itu rela datang hanya untuk menghadiri undangan pernikahan mereka kemarin.

"Gue keluar duluan ya? Ada urusan penting soalnya," ucap Adam menatap layar laptopnya.

"Yoi, kasihan juga kan bininya ditinggal sendirian, apalagi ini malam minggu. Pengantin baru emang lagi panas-panasnya,"

Adam hanya terkekeh pelan membalas ucapan salah satu temannya itu lalu mengakhiri video call tersebut. Menutup laptopnya dan melihat ke arah Dalira yang tampak melamun.

"Mau langsung tidur?" tanya Adam mendekati Dalira.

Dalira tersadar dan melihat ke arah Adam.

"Nggak, belum ngantuk," ucap Dalira.

"Kamu nggak pengen keluar ? Nyari makanan gitu, ini malam minggu loh," ucap Adam.

Dalira sebenarnya ingin keluar, tapi gengsi bilang iya pada Adam. Ia masih kesal pada pria itu. Kalau ia pergi sendirian ia takut berjalan seorang diri di malam hari.

"Kok diam? Kalau mau ayo aku temenin, nanti dibayarin sekalian," ucap Adam.

Dalira mengigit bibirnya ragu, namun akhirnya mengangguk pelan. Adam tersenyum lalu mengacak-acak rambut Dalira.

"Siap-siap gih! Aku tunggu di depan ya?," ucap Adam berjalan mengambil jaketnya di dalam lemari dan berjalan lebih dulu.

***

Dalira menatap senang ke arah lampu warna-warni yang bertebaran dimana-mana. Ia tidak menyangka Adam membawanya ke pasar malam, ia pikir Adam hanya mengajaknya untuk sekedar mencari makan saja. Sudah lama sekali Dalira tidak mengunjungi pasar malam, terakhir kali dirinya menginjak pasar malam saat dirinya masih duduk di bangku SD, setelahnya tidak pernah lagi.

Adam menggandeng tangan Dalira dan berjalan di kerumunan, ada banyak aneka makanan dan minuman disana, tidak lupa wahana pasar malam yang sangat menggoda untuk dinaiki.

Jodoh '5' LangkahWhere stories live. Discover now