Pudar

1.2K 50 0
                                    

Adam menendang kaki meja makan dengan kuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Adam menendang kaki meja makan dengan kuat. Sampai salah satu jari kakinya harus terluka akibat terbentur dengan kaki kursi.

"Sial," ucapnya memaki, ia masih mengingat percakapan terakhirnya dengan Dalira tadi.

"Ra? Punya lo jatuh tu,"

"Jangan pegang-pegang!" hardik Dalira saat ia yang berusaha membersihkan celana Dalira dengan tisu.

"Gue cuma mau bantuin bersihin celana lo, Ra. Sini!"

"Jangan pernah temuin aku lagi. Semoga Kakak bahagia selalu. Kakak benar, kedepannya kita memang tidak perlu lagi bertemu, anggap aja kalau kita hanya dua orang asing yang tidak saling mengenal. Lagipula aku punya pacar dan ini salah, tidak baik pergi dengan laki-laki lain," ucap Dalira keluar dari dalam mobil Adam dan pergi. Sedangkan Adam hanya diam dan tidak berniat untuk menahan Dalira.

Rahang Adam mengetat mengingat pengakuan terakhir Dalira. Sejak kapan gadis itu punya pacar? Adam merasa kecewa sudah banyak melewatkan perkembangan gadis itu, harusnya dulu ia menurut saja saat diminta Sang Mami untuk kembali ke Indonesia begitu libur semester tiba. Namun ia malah memilih menunda kepulangannya saat itu. Dan lihatlah saat ini entah kenapa Adam menjadi sangat kesal. Ingin rasanya ia menemui pacar yang dimaksudkan oleh Dalira itu.

"Astaga Adam... apa-apaan kamu ini? Datang-datang langsung emosian begitu," ucap Susan yang datang ke dapur karena mendengar suara gebrakan dari arah dapur.

"Nggak ada apa-apa, Mi," ucap Adam mengisi gelas yang dia ambil dari atas meja dan minum air sebanyak yang ia mau.

"Nggak ada gimana? Itu kaki kamu sampai berdarah gitu," ucap Susan yang bisa melihat kaki Adam mengeluarkan sedikit darah.

"Cuma luka kecil, nanti Adam obatin di kamar," ucap Adam.

Susan geleng-geleng kepala melihat gelagat Adam.

"Apa yang buat kamu jadi kayak begini? Kamu nggak berantem sama Bella kan?" tanya Susan takut jika keduanya bertengkar.

"Nggak, Mi. Aku sama Bella baik-baik aja. Adam masuk kamar dulu," ucap Adam pamit pergi.

***

Dalira menatap ke arah boneka pisang yang kemarin Adam belikan untuknya. Sayang sekali boneka itu sendirian, karena boneka pisang yang sebelumnya hilang tidak tahu kemana. Katakanlah Dalira kekanakan karena terlalu mengistimewakan boneka biasa seperti itu. Ada alasan mengapa ia sangat menyangkan boneka miliknya itu hilang, bukannya Dalira tidak sanggup untuk membeli boneka yang lebih mahal dan bagus, tetapi karena boneka itu adalah hadiah spesial yang diberikan seseorang untuknya saat ia masih kecil. Yah, orang yang dimaksudkan Dalira adalah Adam, saat itu Adam membelikan boneka pisang itu dengan tabungan miliknya sendiri. Itulah alasan mengapa Dalira sangat menjaga boneka tersebut dan beruntungnya lagi Adam bersedia membelikan boneka yang baru. Seandainya bukan Adam yang membelikannya mungkin Dalira tidak akan mau.

Jodoh '5' LangkahWhere stories live. Discover now