[21] Night date 2

92 3 0
                                    

Penasaran gak? Wkwk
Happy reading ya guys, jangan lupa bintangnya oke 😉

🐚🐚🐚

Janji yang dulu terucap, ternyata diam-diam terlaksana.

🐚🐚🐚

Setelah kejadian di photobook tadi, baik Maudya maupun Amrif kini sama-sama terlihat canggung duduk di sebuah kursi panjang yang tersedia di taman hiburan. Dengan jarak yang lumayan, tatapan keduanya terlihat menjelajahi sekitar yang terisi oleh muda-mudi yang tengah sibuk berpacaran maupun para orang tua yang sedang mengajak anak-anaknya jalan-jalan.

Mendapati suasana semakin canggung, Maudya melirik Amrif berusaha untuk mencairkan suasana.

"Mas—"

"Maudy—"

Namun yang terjadi, bukannya mencairkan suasana, justru keadaan sekitar semakin terasa awkward saat keduanya tampak secara kompak memanggil nama masing-masing. Mendapati itu keduanya langsung membuang muka kesembarang arah.

"Mas duluan," ucap Maudya tidak ingin suasana terus seperti ini. Bagaimana saat mereka pulang nanti?

"Tidak, ladies first." Bisa saja Amrif mencari alasan.

"Aku—" ucapan Maudya sontak terhenti saat melihat seorang anak kecil lewat di hadapannya sambil menggendong sebuah boneka Teddy Bear kesukaan Maudya. "Woaah Teddy Bear." Tanpa bisa dikontrol, Maudya berdecuk kagum sambil menatap boneka itu penuh harap.

Dan itu semua tidak luput dari pandangan Amrif yang merasa lucu melihat istrinya seperti bocah yang terlihat sangat mendambakan sebuah boneka beruang. Sekarang Amrif ingat, gadis disampingnya ini kan maniak beruang dan kelinci.

"Ayo ikut saya." Terlalu sibuk mengagumi boneka milik orang lain, Maudya sampai tersentak kaget saat Amrif tiba-tiba meraih tangannya dan membawanya mendekati sebuah stan permainan panah yang terlihat beberapa hadiah berjejer di samping papan panah.

Dan yang membuat Maudya berbinar adalah karena salah satu hadiah itu adalah boneka beruang berukuran besar berwarna hijau yang terlihat sangat menggemaskan.

Tanpa sadar Maudya menarik-narik tangan Amrif seperti bocah sambil menunjuk boneka tersebut penuh harap. "Pengen itu mas.." rengeknya.

Amrif yang melihat itu sekuat tenaga menahan tangannya untuk tidak mencubit pipi istrinya yang terlihat menggemaskan. Amrif benar-benar menyukai Maudya yang manja padanya seperti ini.

"Tapi saya maunya consol game itu." Tunjuk Amrif pada game yang ada di samping boneka tersebut, mendapati itu Maudya seketika memanyunkan bibirnya kecewa. Tatapannya yang sendu menatap boneka itu penuh damba, melihat itu Amrif sekuat tenaga menahan senyumnya lalu kembali fokus saat gilirannya tiba.

"Berapa satunya pak?" Tanya Amrif pada pemilik stan panahan itu.

"Sepuluh ribu aja nak,"

"Saya ambil lima." Amrif segera meletakkan selembar uang berwarna biru ke atas meja lalu mengambil satu buah panah untuk ia mainkan.

Percobaan pertama Amrif hanya bisa mengenai papan samping, jauh dari titik tengah yang ia tuju. Tidak ingin menyerah apalagi menanggung malu, Amrif kembali menarik panah kedua yang melesat hampir mengenai titik tengah. Percobaan ketiga dan keempat pun masih tidak ada yang mengenai titik tengah.

Dear My HusbandWhere stories live. Discover now