Aku melangkah menuruni tangga terburu-buru. Aku lupa lagi membawa tanda pengenal. Aku menyalakan rokok dan menghisapnya dengan nikmat. Namun, kulihat seseorang menghampiriku sambil menunjukkan wajah seolah telah berjam-jam mencariku.

Pemuda itu adalah seniorku di universitas dan bekerja di Divisi Pembunuhan yang sama denganku, Jaksa Lee Dongmin. Ia menyeringai bersamaan dengan embusan asap rokok yang kuarahkan padanya.

"Yoongi, lihat apa yang kudapatkan," ejek Jaksa Lee lalu memperlihatkan surat yang baru saja ia terima dari Oh Daehyun, atasan kami. "Perintah untuk memusnahkan rekaman yang kau punya."

Jaksa Lee lalu tertawa kecil dan menepuk bahuku. Aku sama sekali tak berniat mengatakan apapun padanya, karena aku sudah tahu hal ini akan terjadi cepat atau lambat.

Ia pun berlalu sambil menyengir padaku.. Aku hanya bisa menghela napas lalu membuang puntung rokok yang masih panjang ke tanah lalu mematikan api dengan sepatu. Ia pikir, aku bisa dihentikan?

Aku masuk ke dalam mobil lalu menerima telepon dari Investigator Bae. Katanya, beberapa orang dari Bagian Penyimpanan Barang Bukti telah merampas rekaman itu. Sebentar lagi, divisi yang seharusnya bertugas menyimpan barang bukti itu justru akan memusnahkan rekaman itu.

Ada kejanggalan di sini. Oh Daehyun adalah jaksa yang berintegritas sepanjang pengetahuanku. Ia punya banyak prestasi di masa mudanya, sehingga di usianya yang terbilang muda, ia sudah bisa menduduki jabatan kepala divisi. Namun, kejadian barusan membuatku curiga. 

Lagipula, siapa yang ditakutinya sampai-sampai ia tidak mau mengusut ulang kasus ini.

...

Aku sampai di sebuah kompleks apartemen yang sudah cukup lama tidak kukunjungi. Aku membawa serta flashdisk di saku jasku ketika turun dari mobil. Aku harus mengamankan rekaman yang sudah kugandakan di diska tersebut. Aku bukan orang yang melek teknologi. Jadi, sesekali aku melakukan ini dalam penyidikan.

Aku menelepon pemilik salah satu flat di kompleks apartemen tersebut dan tersenyum begitu ia merespon dengan gaya bicaranya yang lucu.

"Kali ini apa lagi, Hyung? "

"Kali ini apa lagi, Hyung? "

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

...

Aku masuk ke dalam ruang kerja dengan membawa secarik kertas berupa surat peringatan untuk menghentikan investigasi. Pergerakanku yang telah memulai penyidikan sudah tercium lagi sampai ke telinga Pak Oh. Pagi ini, aku dipanggil ke ruangannya dan diberikan peringatan.

Aku meremat surat peringatan itu dan melemparnya ke tempat sampah. Investigator Bae Junho dan Nam Chunghee saling bertatapan saat melihatku kalut.

"Jaksa Min, ada apa lagi?" tanya Bae Junho.

"Kalian ingin ikut denganku atau tidak?"

"Maksudnya?"

"Ada surat peringatan. Kurasa aku harus melanggar perintah, jadi pikirkan baik-baik tentang keselamatan karir kalian di sini," kataku tidak mau membuat dua investigatorku terkena dampak dari keegoisanku.

SPINE BREAKERजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें