44 Pulang Indo langsung di Lamar

13 3 0
                                    

Setelah kejadian itu Dina ingin pulang ke apartemennya , Axel menghantakannya. Setelah kepulangan Axel, Dina menangis sembari memegangi pipinya yang membiru akibat tonjokan Axel tadi.

4 tahun kemudian ...

Dina sudah lulus S1 di Korea, ia masih  berpacaran denga  Axel tapi hatinya untuk Rizal seoerang.

'Kapan aku bisa mengakhiri ini semua?' batin Dina capek.

4 tahun menjalani hubungan bersama Axel, Dina sangat merasa bersalah dengan Rizal.

Saat Dina tengah mencari Axel di sekitar kampus, tak sengaja Dina melihat Axel dan Gina tengah mengobrol  penting di taman.

"Gue mau pertahankan hubungan ini sama Dina, gue nggk  peduli kalau Dina tau kalau gue pura-pura punya penyakit kangker."

"Terus gimana dengan  pacarnya di Indo?"

"Biarin aja, bakal gue pastiin Dina  nggk bakal pulang ke Indo kalau nggk sama gue!"

Dina yang mendengarnya terkejut, selama ini dirinya dibohongi oleh mereka berdua.

"Axel!"

"Dina?"

'Plak!' Dina menampar Axel.

"Jadi selama ini kamu bohongin aku, kamu pura-pura punya penyakit supaya aku nerima cinta kamu, iya?!!"

Sekarang Dina tidak diam saja, ia harus melawan.

"Aku bisa jelasin Sayang, ini semua nggk bener."

"Najis, tolong jangan panggil saya dengan sebutan itu lagi!!!" Dina menepis tangan Axel.

"Aku ini pacar kamu  sayang."

"Bukan! Pacar saya hanya Rizal Pranaja Danuarta seorang bukan kamu!!" tekan Dina.

"Iyah, saya pacarnya Rizal Pranaja Danuarta, itu saya,"  ucap seseorang.

Dina yang tak asing dengan suara itu langsung menoleh kebelakang.

"Mas Rizal!" Dina terkejut dengan kedatangan Rizal di korea.

"Iyah sayang?" Rizal memeluk Dina.

"Aku ada disini sama kamu, Dina."

"Kenapa anda bisa ada disini?" tanya Axel.

"Kenapa? Kaget?" tanya Rizal.

"4 tahun sudah kamu macarin pacar saya, kamu mau ngerebut pacar saya, nggak segampang itu Axel!!"

"Bagaimana kamu bisa tau tentang hubungn saya?" tanya Axel.

"Apasih yang nggk saya tau soal pacar saya, saya menitipkan Dina ke korea ini nggak sendirian, ada Gina yang menjaganya," jelas Rizal.

Mereka bertiga terkejut mendengarnya.

"Maksud kamu, Mas?" tanya Dina.

"Sebelum saya  pulang dari Indo waktu itu, saya bertemu dengan Gina, dia sangat baik sekali. Gina  menceritakan semuanya kepada saya."

"Maafin saya Dina, mungkin  kalau saya tidk meminta tolong Gina, saya tidk tau sifat asli Axel."

Setelah beberpa hari ...

Dina pulang ke Indo masalahnya dengan Axel sudah selesai, ia pulang dengan Rizal. Waktu itu Rizal meminta Gina untuk menjaga Dina dan sebenarnya Rizal sudah tau kalau Axel ingin menembak Dina dengan alasan penyakit kangker.

Pulangnya Dina ke Indo disamput hangat oleh keluarganya, apalagi mendenger Kakaknya yaitu Kinanti sudah punya dua anak cowok. Pasti di rumah sangat ramai sekali.

"Mamah rindu banget sama kamu sayang."

"Aku juga."

Dina juga bertemu dengan keluarganya Rizal dan disambut hangat oleh Mamah Lidya. Dina juga bertemu dengan pacarnya Rifqi.

"Dina."

"Karina."

'Pantas saja Rifqi cinta banget dulunya sama Dina orang dia cantik banget,' batin Karina.

Rizal juga mengajak Dina kesekolah lamanya, nostalgia bersama dimana dirinya pertamakali bertemu Rizal guru nyebelin.

Setiap gerbang SMA,  setiap sudut kelas dan lorong SMA banyak kenangan yang Dina rasakan dulu bersama kawan-kawannya, aapalagi tak terlupakan gorengannya Mang Mustofa yang menjadi favorit.

"Makasih ya, kamu udah buat aku nostalgia lagi."

"Iya sama-sama."

Saat Dina tengan melihat-lihat sudut kelas, tiba-tiba Rizal mengeluarkan  sesuatu dari dalam kantung jas nya.

Sebuah cincin emas yang indah. "Dina, will you marry me?" Rizal melamar Dina.

Dina tak bisa menahan air matanya sungguh terharus. "Iyah aku mau," jawab Dina.

Rizal langsung memasangkan cincin itu di jari manis Dina.

"Cantik."

"Makasih."

Lalu mereka berdua pun berpelukan. Dina resmi dilamar Rizal, ada alasan tertentu kenapa Rizal melar Dina dilamar di SMA. Rizal meminta pernikahan mereka dipercepat minggu depan.  Mereka sangat sibuk dengan menyebarkan undangan dan fiting baju.




My Teacher Is My Soul MateWhere stories live. Discover now