Bab 34 Sah!!!

19 4 2
                                    

Sesampainya di rumah, Dina yang wajahnya kemarin-kemarin cemberut jadi senyum lagi.

Dina merebahkan tubuhnya di kasur sembari mengingat barusan ia bisa ngobrol lagi dengan Pak Rizal.

Sedangkan di rumah Pak Rizal, Rifqi dan Mamah menunggu Rizal di ruang tv.

"Kenapa aja lo Bang?"

"Cari angin."

"Kamu jangan bikin kita khawatir dong."

"Maaf Mah."

"Rizal masuk dulu ya." Rizal meranjak melangak pergi kemarnya.

Namun tiba-tiba ...

"Bang Rizal!"

"Iyah?" Rizal menole kebelang.

Rifqi memeluk Rizal." Maafin gue ya Bang, gue egois, maafin gue. Gue memang nggak pantes jadi adik lo, lo banya berkorban buat gue." Rifqi menangis di pelukan Rizal.

"Iyah nggak papa kok."

Mamah Lidya juga memeluk mereka." Pesan Mamah kalian jangan berantem hanya kerena satu cewek."

"Iyah Mamah cantik," sahut mereka serentak.

Mamah Lidya sampai tak kuat menahan air mata.

"Mamah jangan nangis." Rizal mengusap air mata Mamahnya.

"Mamah cuma terharu aja."

Di sela-sela kesedihan itu tiba-tiba saja bulu mata Mamah Lidya lepas. Jadi yang tadinya mengasis menjadi tertawa.

"Hahahah!!"

"Kok copot sih."

"Walaupun bulu mata Mamah lepas tapi Mamah tetap cantik kok."

Keesokan harinya ...

SMA 1 Pancasila di hebohkan lagi dengan berita bahwa Pak Rizal dan Bu Mawar batal tunangan karena mantan Bu Mawar datang. Semua siswa dan siswi membicarakan mereka apalagi membicarakan tentang keburukan Bu Mawar.

Sedangkan Dina, hari ini Dina tidak berangkat sekolah karena besok kakaknya yaitu Kinanti akan menikah, walaupun Dina tidak sekolah tapi dia dulu yang lebih tau berita itu. Malahan di rumah, Dina tengah sibuk dengan henanya, Dina tanganya ingin di hias dengan hena bersama Kinanti dan sepupu-sepupunya.

"Cantik banget ya henanya."

"Hahaha ..."

Biasalah cewek-cewek kalau ngumpul pasti gosip.

Hingga tak terasa hari H itu tiba.

Kinanti di make up sangat cantik hingga palingling saking cantiknya.

"Onde mande, cantik kali kau ini seperti putri dalam kerajan," puji Mamah Jasinda.

Kinanti tersipu malu. "Mamah bisa aja."

Kinanti

Kinanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Anak Mamah yang satu ini juga nggak kalah cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Anak Mamah yang satu ini juga nggak kalah cantik."

"Iyah dong, Dina gitu loh."

"Hahaha ...!"

Dina

Akan akan segerah dimuali, Kinanti menunggu di kamarnya bersama Dina

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Akan akan segerah dimuali, Kinanti menunggu di kamarnya bersama Dina.  Calon suami Kinanti akan menucapkan akad.

" Saya terima nikahnya Kinanti Zahyra Maheswara binti Bapak Maheswara dengan mas kawin tersenyum, tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah!!"

Hanya dengan satu tarikan dengab lantang mengucap ijab qobul. Kemudian Kinanti pun keluar dengan bergantengan dengan Dina menuju sang suami.

Pak Rizal tercengah melihat kecantikan Dina hingga tak berkedip, memang keluarga Pak Rizal di udang ke acara pernikahan Kinanti.

"Liatinnya jangan kayak gitu juga kali Bang, kalau cinta ungkapin dong," ledek Rifqi.

Sekarang Rifqi lebih ikhlas dan menerima bahwa Rizal dan Dina saling mencintai ia percaya pasti akan datang wanita yang lebih baik dari Dina yang bisa menerima dia apa adanya, dan sekarang tugas Rifqi ingin mendekatkan Rizal dengan Dina.

Kinanti mencium punggung tangan sang suami, suami pun membalasnya dengan mencium kening Kinanti.

Kemudian mereka berfoto bersama.

My Teacher Is My Soul MateWhere stories live. Discover now