Bab 17 Menang Futsal

12 4 0
                                    

Siapakah yang akan menang. Di tengah-tengah pertandingan, tiba-tiba saja Rifqi cidera kaki, Dina yang melihatnya merasa khawatir tapi ia tak bisa apa-apa hanya bisa melihat dari kursi penonton.

"Rifqi pasti kamu bisa!!" teriak Dina.

Rifqi menahan sakit di area kakinya, namun saat mendengar suara teriakan dari Dina langsung bangkit dan tidak memikiran kakinya yang sakit.

"Alhamdulillah," ucap Dina.

Rifqi berlari secepat mungkin, Rifqi melihat waktu tinggal 5 menit lagi. Rifqi lari merebut bola dari lawan, ia terus menggiring bola untuk masuk ke gawang, dan ....

"Gooll .. tiga dua babak terakhir di menangkah oleh SMA 1 Pancasila!!"

Selebrasi Rifqi  tangan berbentuk love untuk Dina. Sahabat-sahabanya dibikin baper oleh Dina dan Rifqi.

Setelah pertandangin itu selesai, Dina turun ke lapangan untuk mengahampiri Rifqi, Dina langsung memeluk Rifqi.

"Selamat!!"

"Makasih."

Dina memberikan minuman untuk Rifqi.  Setelah selesai pertandingan, Rifqi mengajak Dina untuk makan siang bersama.

Disisi lain, Alea bimbang ia ingin memberikan air minum ini untuk Tio, apalagi Alea melihat Tio seperti sangat lelah duduk sendiri sambil mengelap keringat menggunakan handuk.

"Bismillah." Alea memberanikan diri untuk menghampiri Tristan.

"Tristan!"

"Iyah, ada apa?"

"Ini minuman buat kamu, aku tau pasti kamu capek." Alea memberikan minuman itu.

"Makasih ya, lo tau aja kalau yue haus." Tristan langsung meminumnya.

'Alhamdulillah akhirnya diminum juga."

"Yaudah kalau gitu aku pergi dulu." Alea berlari dengan pipi yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Dina, gimana belajarnya?" tanya Rifqi.

"B aja sih."

"Kamu udah paham kan sama materinya, gimana Bapak gurunyan nyebelin nggak?" tanya Rifqi.

"Kok kamu tanyanya nyerocos terus," tegur Dina.

"Iyah sorry."

"Agak paham sedikit, awalnya gurunya nyebelin lama-lama seru juga," jelas Dina.

'Syukurlah kalau Dina agak suka sama Bang Rizal, jadikan pas nanti aku pertemukan mereka berdua Dina jadi nggak benci sama Bang Rizal,' batin Rifqi.

Di tempat lain, Rizal tengah membeli hadiah untuk Rifqi sang adik karena memenangkan futsa, Rizal memutuskan untuk membeli sepatu untuk Rifqi. Setelah sudah membeli hadiah, Rizal pergi pulang ke rumah.

My Teacher Is My Soul MateOnde as histórias ganham vida. Descobre agora