Bab 23 Dina Itu Pacar Gue!

13 4 0
                                    

Setelah pulang dari Perpustaakan, Rifqi menghantarkan Dina pulang lalu ia juga pulang. Sesampainya di rumah, ia melihat abang tengah duduk di sofa tv sambil bermain Hp seperti sangat fokus memandangi Hp nya.

Rifqi mendekat, Rifqi melihat dari belakang Bang Rizal tengah memandangi foto Dina, foto itu saat Dina tengah makan es krim. Betapa terkejutnya Rifqi.

"Bang Rizal!"

"Eh, Rifqi." Spontan Rizal langsung mematikan Hp nya.

"Lo lagi ngapain, Bang?"

"Nggak ngapa-ngapain," jawab Rizal panik.

"Kok muka lo panik gitu?"

"Nggak biasa aja kok."

"Bang gue mau ngomong sesuatu sama lo."

Kemudian mereka duduk dan berbicara.

"Ada apa, Qi?"

"Seminggu ini gue liat lo setiap pulang ngajar les pasti muka lo sembringah gitu, kenapa sih?" tanya Rifqi.

"Enggak kok, biasa aja."

"Nggk bang, auranya itu beda."

"Bang, lo tau nggak, cewek yang  ngajar sebagai guru privat itu pacar gue!"

'Deg!'

Prasaan apa ini, entah kenapa rasanya sakit seperti tergores oleh seribu pisau. Padahal sebelum Rifqi mengatakan itu, Rizal ingin mengungkapkan bahwa dirinya mencintai Dina.

"Jadi Bang, lo jagain adik ipar lo ya," pesan Rifqi seperti sengaja.

Malam harinya ...

Rizal berdiri memandangi bintang-bintang di balkon kamarnya.

'Kenapa saya bodoh banget sih, bisa jatuh cinta sama pacar adik saya sendiri.'

'Ting!' Terdengar suara notifikasi berbunyi dari aplikasi berwarna hijau. Rizal melihat pesan itu dari Dina.

Dina:" Selamat Malam pak Rizal, nanti besok belajar materinya apa?"

Rizal tak membalasnya ia bingung harus menjawab apa.

'Ting!' Dina mengirim pesan lagi.

Dina:" Kok nggak di jawab si, sok ngartis banget sih!"

***

Padahal di sisi lain, Dina sedang menunggu jawaban pesan dari Rizal sampai ia mondar-mandir di kamarnya.

"Kok cuma di liat doang sih, sebel deh," kesal Dina melempar Hp nya di kasur.

Tak lama dari itu ...

Terdengar Hp Dina berdering menandakan ada yang menelfon. Terlihat nama seseorang yang Din nantikan yaitu Pak Rizal. Dina segerah mengangkatnya.

Dina:" Hallo!"

Rizal:" Saya sibuk tolong jangan ganggu saya!"

Sambungan telfon itu terpustus oleh satu pihak. Dina yang mendengernya merasa heran, kenapa sikap Pak Rizal jadi dingin kepadanya.

My Teacher Is My Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang