penghalang

51 40 4
                                    



Nagi tidak masuk kedalam mobil, dia malah menutup pintu dengan sangat kencang. Lalu berlari mengikuti pendengarannya.

Ia sangat kencang membawa dirinya di hutan.
Nagi terus melaju dengan kecepatan penuh sampai dia meloncati , ranting setinggi bahunya.

Nagi mendengar desisan seperti panah . Ia semakin dekat.

Dan benar nagi melihat seseorang yg sedang berlari, ia menangkapnya. Cowo itu terkejut sampai- mereka berdua terjatuh. Nagi bangkit dengan cepat dan menaruh tanganya di pundak cowo.

Nagi tidak melihat agas di manapun, seketika ia mendongak ke atas dan tiba - tiba agas meloncat begitu saja. rambutnya sampai berantakan.

agas meletakan bilahnya di punggung. Nagi memberikan cowo itu pada agas. Teman-temannya datang, mereka berlari berhamburan, PB berjalan dengan pincang.

Mereka semua tidak, menganiyaya 2 orang itu hanya memeriksa tubuh mereka.

Aman dari gejala racun. Salah satu dari mereka yang berambut panjang matanya menyongsong afgan.

"Apa hanya kalian yang selamat".tanya afgan.
kedua cowo itu tidak menjawab, cowo berambut pendek hanya menunduk.
Cowo berambut panjang sangat tidak begitu tenang.

Syara maju begitu saja, dan memberikan ekspresi menggoda tapi seperti mengejek juga.

cowo berambut panjang itu terdiam

Bima membawa sebuah kantong pelastik dari dalam mobil dan menentengnya sambil tersenyum.

" Gue ada fanta, sprite coffee lainnya juga ada",
Bima menatap Nagi sebentar Nagi hanya terdiam.

Cowo yang menunduk itu mengangkat wajahnya.

" Apa kalian tidak takut mati..?? "
Bima mengangkat alisnya, dan mereka semua saling memandang.

" Buat apa ? " , afgan mendekat ke padanya.
Kasta menontonnya di depan mobil sambil melirik langit. matanya menyipit.

" Langit mulai gelap.. " ketus kasta.

Mereka semua membawa, kedua orang itu ke dalam mobil dan duduk di jok belakang bersama agas dan Nagi.

Langit sangat gelap sampai kasta harus menyalakan lampu mobil.

Mereka harus bergegas dari sini juga mendekati sesuatu yang panas atau menyalakan api.

kasta menyalakan mobil. Ia memundurkanya tapi ia merasa kesusahan.

Cowo berambut pendek, meminta untuk di lepaskan tangannya oleh Nagi. Nagi sangat kuat dari yang cowo itu perkirakan.
temannya memberikan senyuman  , ia juga melihatnya tersenyum.
" Dia sangat kuat.. " Katanya ".

agas semakin kencang memegang tangan cowo berambut panjang itu.

" Kenapa kalian bisa selamat??, gue prima ".kata cowo berambut panjang.

" Bukannya di sana sudah tidak ada manusia yang hidup normal..??

kita bertahan dari kematian " afgan menjawabnya dengan santay.

" Kalian sembunyi di mana " tanya Nagi.
prima meliriknya.
Mobil ini tidak bergerak sama sekali, Kasta tidak berbuat apa-apa.
" hewan itu pasti datang kemari, dan kalian pasti pernah melihatnya. " Nagi berkata begitu saja.

Cowo berambut pendek itu, Memberikan senyuman pada teman di depannya lalu menatap agas.

" Kita itu di buang " katanya.

" why " seru syara.

"kita di suruh mencari bala bantuan , tapi nyatanya satu dari kita meledak " prima menjelaskan.

" Kita lewat sana ", cowo berambut pendek menunjukan arah.
Bima terkejut ketika ranting menempel pada kaca mobil. Ia hampir berteriak.

Syara melihat sesuatu yang bergerak di depan kaca Bima. Ia menekik , semua menoleh padanya.

" Hewan itu lagi " , kata PB

Failure . ℅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang