Pergi bersama

44 36 2
                                    




Nagi, melihat notifikasi hpnya yang bermunculan di layar hpnya. Ia menekan tombol suara untuk mengecilkan notifikasi

hpnya tinggal 25% Sinyal penuh muncul .

PB merogoh sakunya sambil menahan kakinya yang sakit. Melihat HP, dirinya juga mendapatkan notifikasi dan pesan - pesan masuk secara beruntun. PB melihat cewe berambut pendek itu, dia terlihat sibuk melihat hpnya.

Nagi memasuki aplikasi wattsapp, ia tidak menerima pesan apa pun, pesan ia kirim ke pada adiknya juga tidak terkirim.

Nagi melihat notifikasi dari layar hpnya.

Dengan judul bencana.

Nagi menekannya tapi vidio yang dia putar hanya bisa loading.

Nagi keluar dari persembunyiannya, Memasukan lagi hpnya kedalam saku. ia hanya melewati PB begitu saja.

Teman-teman nya menoleh ketika Nagi masuk kedalam, mereka semua berkumpul memegang HP mereka masing - masing. Mereka juga sudah berganti pakaian.

" ah PB " kata Bima menunjuk cowo di belakang nagi.

" apa sinyal hpmu juga muncul.. " Tanya Afgan pada Nagi.
Syara yang melihat cowo ganteng itu, menyerngit ketika bertanya pada Nagi  ,ia berdiri sambil memegang hpnya.

Nagi hanya berdehem.

Bima memperlihatkan pada semua video yang di lihat.  Seorang reporter menyiarkan Kejadian sama persis yang terjadi pada mereka semua . pemerintah sedang berusaha memberikan bantuan.  Mereka menontonnya seksama. Tapi  reporter itu juga tiba - tiba matanya melotot , menekik tubuhnya sendiri.  Dan meledak. 

kejadian di unggah 3 hari yang lalu.

Bima mematikan ponselnya. Mereka mendengar dari luar , tepatnya rumah di bawah mereka meracau.

Afgan memberikan code untuk tidak bereaksi apa pun. Nagi hendak membuka pintu yang agas sembunyikan . Tapi nihil , getaran terjadi mereka melindungi diri mereka sendiri.

Agas memegang tangan Nagi, Nagi menangkisnya.

lilin padam, ruangan sedikit gelap.

Agas memberikan mereka semua senjata, sebuah  kayu yang sudah ia modif. Tapi agas memberikan Nagi yang berbeda dari yang lain sama dengan milik agas.

Mereka semua sudah berada di lantai bawah.
Agas membuka kunci gerbang. Agas mendorong gerbang ke atas , afgan ,bima membantunya, di dalamnya ada sebuah mobil hitam.

" wah.. " kata syara, Bima dan kasta.

Agas menekan tombol, dan pintu belakang mobil terbuka. Afgan dan kasta memasukan peralatan, makanan yang mereka punya.

Agas mengacungkan  kunci mobil pada mereka  semua.

" Siapa yang bisa nyetir..?? "

afgan melirik Syara, Dan syara juga, tapi Bima merebutnya begitu saja .

" Gue.. "

Nagi berjalan di depan mobil, telinganya  menempel ke gerbang. Sepertinya dia mendengar sesuatu di luar dan meraba gerbang.

Bima masuk ke dalam di lanjut kasta di sampingnya, Syara masuk di jok tengah, afgan menyuruh PB untuk segera masuk kedalam mobil.

Bima menyalakan mobil, Nagi membuka kenop gerbang, afgan membuka kenop paling atas.

Mereka berdua mendorong gerbang bersamaan.

Di luar dugaan rumah di sebrang mereka bergerumuh dan salah satu tangan muncul dari balik tembok. Getaran semakin terjadi rumah - rumah di sekitar mereka hampir meledak.

Nagi menepuk bahu afgan.

Afgan duduk di samping syara. Nagi duduk di jok paling belakang. Bima menengok ke belakang.

" Siapa lagi yang belum masuk.. "?

" Agas.. " kata Nagi.

mereka semua menengok kebelakang agas sudah dengan cepat manaiki mobil , duduk berhadapan dengan Nagi.

Lantai mulai retak . Bima mulai menancapkan gas.

Rumah di sekitar situ satu persatu runtuh, dan manusia yang di dalamnya terlihat, tertimpa reruntuhan, kulitnya terbakar.

Failure . ℅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang