Raya

49 40 1
                                    

Gelap

  Afgan berjalan pelan sambil menyinari ruang belakang tosebar , dia berpisah dari PB.
ia membuka beberapa kardus yang tertutupi kain. Ada sebuah celah cahaya yang tak jauh dari dia berdiri ia pun mendekat. PB Menelusuri ruang sambil menendang barang yang dia lewati, ia melihat sebuah ruang yang gelap lalu memasukinya. Dia berjalan dengan cepat lalu menyinari ruang itu.

Raya berjalan di belakang gadis mungil , tapi badannya seperti sangat berotot. Raya memegang lengannya dan memimijit - mijit sambil tersenyum. Nagi meliriknya, mengangkat alisnya , ia menggerakan alis kanannya. Raya berdehem lalu memasukan botol dan camilan kedalam keranjang

Nafas cowo bertubuh tinggi dan gagah itu memburu, ia berhati- hati karna lantai basah. Tangannya mengusungkan bilah lancip dan telinganya mendengar tetesan air. Ia semakin mendekat ternyata hanya atap yang bocor, afgan sedikit bernafas lega.

PB menyinari ruangan ia melihat 2 orang yang telanjang , dan badan mereka menghitam berwarna kuning di antara mereka, ada 3 orang lain yang badannya hancur dan beberapa hewan yang dia lihat kemarin  seperti akan  keluar. PB dengan cepat memutar tubuhnya , tapi dia tersandung.



Tutup itu berhenti , syara mengambilnya .
Seperti desusan angin , sebuah kayu melewati telinga syara.

Tanpa sepengetahuan raya di belakangnya yang memegang keranjang belanjaan, Nagi melemparkan sebuah tongkat lancip.

Syara melotot ketika seorang cowo jatuh di depannya , bola matanya cowo itu se akan keluar. Syara menjatuhkan crim di tangannya. Ia menjerit.

afgan yang mendengar keributan dari luar, ingin segera pergi . karna di sini juga sungguh memuakan. Tapi sepertinya dia melihat sesuatu di samping kirinya, dirinya merasa merinding tanpa melirik ia berlari . Afgan mendengar suara lalu melihat PB yang terjatuh, dia bersusah payah menariknya, mereka berdua melihat sebuah binatang keluar dari ruang gelap itu. Afgan PB berlari sekencang mungkin.

Kasta yang sedang menyenderkan tubuhnya , seketika terkejut mendengar seseorang menjerit lalu memasukan crim kedalam sakunya. Ia melihat Bima berlari keluar membawa troli kasta juga ikut berlari ke arah pintu.

Syara berdiri tapi kakinya malah di pegang cowo di depannya. Nagi dengan kuat menarik ke dua tangan syara. syara menangis dan menjerit - jerit. Angin dengan kencang tiba - tiba masuk .

kasta dan Bima yang sedang berlari ke arah pintu keluar seketika berhenti, pintu hampir tertutup. Bima sekuat tenaga berlari untuk mencegah pintu itu tertutup. Untungnya Bima berhasil. Kasta menarik troli dan membantu Bima menjaga pintu.

bangunan bergoyang, dan suara reruntuhan terdengar. Cowo yang Nagi lempar ternyata masih hidup. Raya meletakan keranjang lalu melemparkan beberapa snack ia mendekat lalu meludahinya. Nagi mengambil bilah yang menancap pada tubuh cowo itu , lalu menusuknya lagi, cowo itu ingin mencakar tangan Nagi. Raya menggeret syara untuk pergi menjauh.

Raya tidak lepas untuk membantu Nagi dengan menendang perut cowo itu . Nagi dan raya bergegas keluar mereka berdua melihat Kasta dan Bima  bersusah payah menjaga pintu untuk tidak tertutup. Raya mendengar seseorang berlari ia melirik ke belakang ternyata afgan, tapi sepertinya dia melihat seseorang di belakangnya.

PB menabrak pintu ia terjatuh, afgan yang tidak mengetahui itu terus berlari . Dan beberapa hewan mengikuti PB. Kasta dengan geram malah berlari ke belakang, afgan dan raya saling berpapasan.

Nagi bersimpuh keringat, Hembusan angin menerpa mereka tosebar semakin riuh. Nagi memasukan keranjang ditroli  tapi matanya tidak melihat cewe yang tadi bersamanya. Afgan menunjuk ke dalam sambil ngos- ngosan.

Tanpa pikir panjang nagi masuk ke dalam ia malah membawa dua bilah, ia langsung melihat raya yang sedang membantu PB yang kakinya  terlilit hewan.

dan di belakang mereka keluar manusia tanpa busana , seketika nagi meluncurkan bilahnya.

dan cowo yang Nagi tusuk itu malah bangkit, dengan darah yang berderai - derai di perutnya. Ia mendekat ke Nagi.

Afgan tidak tahan melihat itu ingin menolong mereka semua, ia mengambil bilah di samping Bima tapi dia tidak sehebat Nagi. Afgan mencoba mengangkat bilah.

Hembusan angin dari luar melewati telinga afgan, seketika sebuah tongkat menancap di kaki cowo yang sedang mendekati Nagi.

Afgan dengan cepat menoleh ke belakang, ia melihat seorang cowo dengan hoodie hitam berdiri di belakang mereka menggunakan masker. Ia berlari lalu masuk dengan membawa sebuah botol.










Failure . ℅Where stories live. Discover now