extra part 1

64 7 3
                                    

Ales memantulkan bola basket dan melihat ke sekeliling. Kemudian ia mengoper bola tersebut kearah Galen dan diterima dengan baik oleh lelaki itu. Galen membawa bola basket itu dan mengoper lagi kearah Ales yang kemudian dilempar kearah ring dihadapannya.

Masuk.

Ales menghela lega dan menyibak rambutnya yang cukup lepek karena keringat. Terlihat tampan dari sisi manapun, bahkan teriakan dari para penonton terdengar nyaring melihat betapa tampan dan kerennya lelaki tersebut.

Ales berjalan kearah timnya dan ber-tos ria ala lelaki karena berhasil memenangkan pertandingan hari ini.

Galen menepuk pundak Ales, kemudian mereka berpelukan sejenak, "keren Les, walaupun udah jadi bapak tapi aura lo gak berkurang sedikitpun"

Ales hanya menyunggingkan senyum tipis menanggapinya, "thanks, lo juga keren"

Kemudian kedua tim yang bertanding hari ini saling bersalaman dan memberi semangat. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan hadiah berupa medali, piala dan sejumlah uang yang telah dijanjikan. Setelah selesai, Ales beranjak pergi menuju ruang ganti. Ia akan mengganti pakaiannya dan pulang kerumah.

Namun hal itu tidak jadi karena tiba-tiba seorang gadis muncul dihadapannya saat ia akan keluar dari ruangan.

Netranya menatap datar gadis itu, "apa?"

"Gue suka sama lo, jadi pacar gue!" Gadis itu menyerahkan sebatang cokelat kearahnya sembari menunduk dan berbicara lantang seperti itu.

Ales diam sejenak kemudian menerima cokelat tersebut, "thanks and sorry, gue udah punya cewe"

Kemudian Ales berlalu meninggalkan gadis yang sekelas dengannya. Gadis itu menatap kepergian Ales dengan sendu, berkali-kali ia menyatakan perasaan namun lelaki itu selalu menolaknya. Katanya sudah punya cewe, tapi ia tak pernah melihat lelaki itu bersama cewe. Berarti dia bohong kan?




°°°°°°°




Rychell menghentikan kegiatan beberesnya ketika ada yang menekan bel apartemennya. Ia berjalan kearah pintu dan membukanya, dan ia mendapati sosok Raqeel yang tersenyum manis dengan seragam SMA-nya.

"Apa kabar? Gue boleh masuk?"

Rychell membalas dengan senyum tipis dan mengangguk. Ia mempersilahkan Raqeel masuk dan menutup kembali pintunya. Gadis itu mengikuti Raqeel yang telah masuk dan duduk di sofa.

"Arsen mana? Gue mau gendong ponakan gue nih,"

Rychell melepas celemek dari tubuhnya dan beranjak mendekati Raqeel, "dikamar lagi tidur, bentar gue kekamar dulu,"

Raqeel mengangguk dan menatap sekeliling. Apartemen Rychell dan Ales sangat nyaman, bersih dan rapi. Pantas saja Ales bisa menyukai Rychell, gadis itu sangat bersih. Bahkan saat kakinya melepaskan sepatu dan menginjak ubin, ia tidak merasakan debu menempel pada kakinya.

Saat menunggu Rychell, terdengar pintu apartemen dibuka dan ditutup kembali. Tak lama, muncul seorang lelaki dengan seragam yang sama seperti dirinya.

Raqeel berdiri dan tersenyum canggung, "Ales"

Ales hanya melirik sejenak dan beranjak menuju kamarnya, "assalamualaikum kak, Al pulang"

Raqeel tersenyum kecut. Apa Ales sebegitu benci dengan dirinya? Hei, padahal Raqeel adiknya Rychell.

Apa ia harus benar-benar melepaskan Ales sepenuhnya? Lelaki yang pernah menjadi kekasihnya dan cinta keduanya setelah Dean?





°°°°°°°




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SURREPTITIOUS✓Where stories live. Discover now