1° A

469 30 0
                                    

Rychella Mackenzie Aletta adalah sosok gadis yang paling disegani seantero sekolah SMA Alexander High School. Karena ia merupakan sosok yang penuh misteri dan terlihat brandalan. Meskipun begitu, ia banyak menjuarai lomba manapun.

Ia juga menduduki peringkat pertama seangkatan. Belum ada yang bisa mengalahkan dirinya. Kalaupun ada, dia pasti bukan orang dengan IQ yang bukan main.

Orangtuanya termasuk orang sibuk, sehingga tidak tau bagaimana perkembangan dirinya. Sedari kecil, ia tidak mendapatkan kasih sayang yang penuh karena kesibukan kedua orangtuanya.

Miris memang. Tapi ia terlihat tidak peduli. Mau bagaimanapun juga, ia lebih suka begitu daripada harus dikekang seperti murid-murid lain.

Bagaimana kelanjutan hidupnya ketika hadirnya sosok dua lelaki yang membuat hidupnya terombang-ambing?



|Awal dari semua yg ada|



"Besok lusa mama pulang sama papa"

Gadis yang tengah fokus pada laptopnya hanya berdehem menanggapi ucapan sang ibu.

"Kamu dengar mama kan? Jangan sampai mama pecahkan laptop kamu Rychell!"

Gadis itu melirik handphone yang berada disebelah laptopnya lalu mendengus samar.

"Iya ma,"

"Bagus, lusa mama akan memberitahu sesuatu yang penting sama kamu."

Lagi-lagi gadis itu hanya berdehem tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.

"Jangan sampai nilai kamu turun gara-gara game payah itu Rychell!" Sahut sang papa yang dapat mendengar suara game dari laptop Rychell.

"Kamu tau kan apa yang bakal papa buat saat itu terjadi?!"

Gadis itu meraih handphonenya. "Terserah" lalu ia menekan tombol merah dan mematikan handphonenya.

Begitulah cara ia memperlakukan kedua orangtuanya. Tidak sopan memang, tapi itulah yang ia dapatkan dari kasih sayang kedua orangtuanya.


°°°°°


Setelah memarkirkan mobilnya, ia keluar dan berjalan menuju kedalam sekolahnya. Saat melewati ruang guru, ia melihat sosok lelaki yang ternyata adalah temannya.

"Rychell," panggil lelaki itu membuat langkah Rychell terhenti.

Gadis itu hanya menaikkan sebelah alisnya. Lelaki itu tersenyum.

"Bareng yok, gaboleh cewe cantik sendirian"

Memutar bolamatanya dan kembali berjalan menuju kelasnya. Sementara lelaki tadi langsung menyusul temannya itu.

"Mau gue kenalin sama temen gue gak? Ada yang mau kenalan,"

Gadis itu hanya diam tak berniat menjawab. Terlalu membuang waktu untuk menjawab pertanyaan pria disampingnya.

"Mau kan? Kalo mau ntar gue kasih nomernya,"

"Dia baik kok, lumayan ganteng juga, tapi diatas lo setahun"

SURREPTITIOUS✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें