44° R'

74 12 0
                                    

"Bisa? Sini gue bantu"

"Gausah" Rychell terus berjalan dengan tumpukan kertas tinggi dipelukannya.

Karena tidur, ia harus membereskan perpustakaan saat pulang sekolah. Dan juga membawa kertas dipelukannya ke ruang guru.

"Rychell, lo kenapa sih selalu nolak bantuan gue?" tanya Seryn dengan nada sedikit kesal.

"Ya karena gue gak butuh! Gue bisa sendiri!" balas gadis itu dengan nada yang ditinggikan.

"Gue harus gimana Chell biar lo nganggep gue temen hah!"

"Gue capek harus terus deketin lo tapi lo malah kek gak butuh orang gitu! Sekarang gue tanya, lo butuh temen kek gimana?"

Rychell menurunkan tumpukan kertas ditangannya. Lalu ia menatap dalam kearah Seryn. Kakinya melangkah maju mendekati gadis dengan kacamata tersebut. Gadis dengan kacamata itupun mundur saat Rychell semakin dekat dengannya.

"L-lo mau apa?"

Kini Rychell berhenti tepat dihadapan gadis itu saat Seryn telah terpojok ke dinding. Ia mengangkat sebelah alisnya dan mendengus geli.

"Yang jelas gue gak butuh temen kek lo! Dan gue gak butuh yang namanya temen!" lalu ia berbalik dan kembali membawa tumpukan kertas yang ada dilantai.

Seryn menatap kepergian Rychell dengan tatapan luka. Entah bagaimana caranya agar ia mendapatkan hati Rychell. Kenapa susah banget?















°°°°°















Galen menutup pintu perpustakaan dan mulai berjalan kearah rak buku yang hendak ia pinjam untuk belajar. Saat lagi memilih buku, ia mendengar suara dari seberang. Lelaki itu menurunkan sedikit tubuhnya dan melihat dari celah.

Siapa sangka ada yang menarik buku dari seberang tepat dihadapannya. Pria dengan wajah seperti orang cina itu sedikit terkejut karena mendapati sang kakak kelas disana. Keduanya saling menatap sebelum akhirnya Rychell mengalihkan tatapannya.

Lelaki itu mengusap tengkuk belakangnya. "Eee, hai kak"

Gadis itu kembali menatap kedepan dan tersenyum tipis. "Hai juga, l-lo ngapain disini?"

"Mau cari buku referensi, buat tugas"

"Ooo, bentar" gadis itu pergi meninggalkan lelaki itu menuju rak yang ada dibelakangnya.

Ia mencari buku dan tidak menyadari kalo sekarang Galen berada dibelakangnya. Tangan Rychell menyentuh buku-buku itu dan mencarinya dengan menggeser tangannya pada lembaran yang cukup tebal itu.

Pandangan gadis itu keatas dan menemukan apa yang dicari adik kelasnya. "Itu bukan ya?" gumamnya lalu mencoba mengambil buku tersebut.

"Tinggi amat, siapa sih yang susun bukunya?" kesal gadis itu. Ia mulai melompat dan berhasil mendapatkan bukunya. Tapi sial, kakinya terpeleset dan ia berteriak. Ia bisa merasakan kalo kakinya terkulir sekarang.

Untung Galen menangkapnya dan mendekapnya dari belakang. Entah kebetulan atau gimana, Ales yang baru tiba melihat keduanya berpelukan. Tangannya mengepal, apalagi kepala Rychell yang menempel pada dada Galen.

Pria itu berbalik dan keluar dari perpustakaan dengan amarah yang memuncak. Ia bahkan memukul dinding luar disamping pintu perpustakaan.

Rychell segera melepaskan tangan Galen dari pinggangnya. Namun, kakinya yang tadi sempat terkilir membuatnya limbung dan kembali di tahan Galen.

"Kaki kakak terkilir deh keknya, ayo ke UKS"

"Ng-nggak usah, gue belum siap beresin ini"

"Bisa besok kak, kaki kakak lebih penting sekarang"

SURREPTITIOUS✓Where stories live. Discover now